Tradisi Ziarah Kubur Ditiadakan akibat Corona, Lakukan Amalan ini

24 April 2020 17:20

GenPI.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Muslim di Tanah Air agar sebaiknya tidak melakukan ziarah kubur menjelang Ramadan 1441 H masih dalam situasi pandemi covid-19.

"Mengingat pandemi wabah covid-19 sampai bulan Ramadhan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumah masing-masing. Insyaallah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," ujar Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan resminya.

Mengingat tradisi ziarah kubur jelang Ramadan sangat penting, maka kini umat muslim bisa tetap mendoakan saudara dan keluarga yang sudah meninggal dari rumah.

BACA JUGA: Hindari Makanan Mengandung Gula saat Puasa di Tengah Wabah Corona

Caranya bisa mendoakan mereka setelah salat dan diteruskan dengan membaca surat Yasin, kemudian menghadiahkan pahalanya untuk keluarga yang sudah meninggal.

Secara lebih lengkap, di bawah ini terdapat doa khusus yang bisa dipanjatkan untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal. Simak seperti dilansir dari Islami.co.

Pertama, membaca istighfar tiga kali.

Kedua, membaca surat al-Fatihah.

Ketiga, Membaca surat al-Ikhlas tiga kali.

Keempat, membaca surat al-Falaq.

Kelima, membaca surat al-Nas.

Keenam, melafalkan kalimat tahlil tiga puluh tiga kali.

Ketujuh, membaca doa. Di antara doa yang bisa dibaca adalah doa yang sering dibaca saat salat jenazah:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

(Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafihii wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madholahu, waghsilhu bil maa’i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.  Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.)

“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim)(*)

BACA JUGA:  Hidangan Manis untuk Buka Puasa, Ini Resep Klepon Ubi Jalar

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co