Semangat Sang Raja egrang Lestarikan Permainan Tradisional

31 Desember 2018 08:46

Permainan tradisonal saat ini semakin tergeser ke pinggir. Generasi jaman sekarang lebih menyukai permainan berbau teknologi. Meski demikian, masih ada beberapa orang yang tetap menjaga kelestarian permainan tradisional. Salah satunya adalah Yudi Karyono, yang memiliki kecintaan besar terhadap permainan egrang.

Egrang merupakan permainan tradisional asli dari Indonesia, yang terbuat dari dua bilah tongkat bambu. Untuk bisa memainkannya, kita harus bisa berdiri seimbang dalam jarak ketinggian tertentu di atas tanah, dan berjalan dengan menggunakan engrang.

Wujud kecintaan pria yang akrab disapa Mbah Yudi terhadap egrang dibuktikan dengan cara yang unik. Mbah Yudi menempuh perjalanan dari Jogja menuju Jakarta dengan menggunakan egrang, pada tahun 2015 lalu. Menurut pengakuan Mbah Yudi, jarak tempuh sejauh ribuan kilometer tersebut rela ia tempuh, demi bertemu Presiden RI Joko Widodo untuk mengenalkan dan mempopulerkan egrang.

“Engrang ini kuat dan banyak fungsinya, bisa buat transportasi, kesehatan, melatih keseimbangan, kesabaran. Nah saya itu pengen sekali mempopulerkan permainan ini. Makanya saya pergi ke Jakarta, bisa bisa buktiin kalau egrang ini kuat menempuh perjalanan jauh”, ungkap Mbah Yudi (30/12).

Perjalanan Mbah Yudi selama 51 hari ini terbayar saat berhasil bertemu dengan Jokowi. Pria paruh baya ini pun langsung menyampaikan misinya untuk melestarikan dan mempopulerkan egrang.

“Tujuan saya untuk bertemu Presiden itu cuma satu, kepingin mengenalkan permainan egrang dan supaya permainan ini tidak punah tergeser teknologi gadget. Dan respon Pak Jokowi bagus, bahkan dia menyarankan agar permainan egrang ini jadi salah satu cabang olahraga”, jelas pria yang dijuluki Raja Egrang tersebut.

Tak puas menempuh perjalanan dari Jogja menuju Jakarta, Mbah Yudi kembali melancarkan misinya dengan menempuh perjalanan dari Jogja menuju Surabaya dengan menggunakan egrang. Mbah Yudi pun berhasil bertemu dengan Walikota Surabaya Tri Risma Harini dan menyampaikan keingininannya untuk mempopulerkan egrang.

Saat ini Mbah Yudi sudah banyak dipanggil dalam event-event budaya sebagai seniman permainan tradisional. Mbah Yudi juga masih aktif memproduksi Egrang, yang saat ini sudah diekspor hingga Spanyol dan Malaysia. Harga egrang Mbah Yudi berkisar antara Rp. 100.000,- hingga Rp. 250.000,-. Mbah Yudi juga sudah menghibahkan ratusan egrangnya di berbagai yayasan dan sekolah, agar bisa dipelajari oleh siswa sekolah.

Untuk terus melancarkan tujuannya mempopulerkan dan melestarikan egrang, sehari-harinya Mbah Yudi membuka tempat penyewaan dan latihan egrang di Alun-alun Selatan Yogyakarta. Untuk menyewa egrang, Mbah Yudi hanya meminta sumbangan sukarela saja. Tidak hanya itu, Mbah Yudi juga sangat terbuka untuk melatih siapa saja yang mau belajar main egrang.

“Niat saya ini cuma mau memasyarakatkan egrang, gimana caranya supaya anak-anak Indonesia tahu dan bisa main egrang. Saya bukan cari keuntungan. Engrang saya ini juga banyak dihibahkan ke sekolah, yayasan dan komunitas supaya mereka pelajari. Tapi sampai sekarang juga semakin populer dan banyak yang pesan ke saya, bahkan saya sudah ekspor sampai Malaysia dan Spanyol”, kata pria yang tiggal di kawasan Panembahan Keraton Yogyakarta tersebut.

Meski demikian, Mbah Yudi mengaku hingga saat ini belum ada bantuan operasional dari pihak pemerintah untuk mendukung niatnya tersebut. Pria berusia 56 tahun tersebur berharap suatu saat bisa mendirikan sekolah khusus untuk belajar egrang, sehingga permainan ini tetap eksis dan tidak punah akibat tergeser teknologi.

Tidak hanya egrang, Mbah Yudi juga aktif memperkenalkan permainan tradisional lainnya. Salah satunya adalah Yapolo, yaitu permainan untuk mengasah otak dari tali dan terbuat dari balok bambu. Beberapa jenis permainan tradisional tersebut bisa kamu mainkan dan pelajari saat berkunjung ke Alun-alun Selatan Yogyakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co