Puasa, Kakek 100 Tahun Keliling Taman Galang Dana Korban Corona

10 Mei 2020 11:36

GenPI.co - Seorang kakek berusia 100 tahun berjalan di taman London Timur untuk mengumpulkan dana bagi para korban virus corona di Inggris, Bangladesh dan lusinan negara lain.

Dilansir dari Aljazeera, nama pria tersebut adalah Dabirul Choudhury. Dia lahir pada 1 Januari 1920 di Bangladesh, dan pindah ke London untuk belajar Sastra Inggris pada tahun 1957.

Terinspirasi oleh Tom Moore, seorang rekan seabad dari Inggris yang menarik perhatian dunia. Tom Moore berjalan di putaran taman dan mengumpulkan hampir 33 juta poundsterling atau USD 41 juta sekitar Rp 616 miliar untuk Layanan Kesehatan Nasional (NHS).

BACA JUGA: Usia Cuma Angka, Nenek 70 Tahun Bodinya Mirip Remaja

Choudhury memiliki target 100 putaran ketika ia memulai misinya pada 26 April 2020.

Namun, Choudhury dapat mencapai target tersebut dalam beberapa hari, dan berlanjut dengan putaran kebun untuk mengumpulkan lebih banyak dana.

Sebagai seorang muslim, dia puasa selama Ramadan saat dia berjalan. Saat ini, ia telah mengumpulkan sekitar 75.000 pound atau USD 92.700.

Sebagai orang lanjut usia di Inggris, selama dua bulan dia menjalani isolasi mandiri dibawah pantauan pemerintah selama lockdown. 

"Lebih dari setengah miliar orang akan mengalami kemiskinan kecuali tindakan segera diambil. Terutama orang-orang Bangladesh dan negara-negara dunia ketiga akan paling menderita. Anak-anak dan keluarga rentan akan menderita kelaparan ekstrem," ujarnya seperti yang ditulis pada halaman penggalangan dana JustGiving.

BACA JUGA: Dame Judi Jadi Model Sampul Tertua di Majalah Vogue, Siapa Dia?

Inggris menjadi salah satu negara di Eropa yang terpukul dalam hal kematian akibat virus corona, menyusul Italia. Menurut angka dari Kantor Statistik Nasional, lebih dari 32.000 orang meninggal karena terinfeksi virus corona (covid-19).

Bangladesh baru melaporkan 183 kematian sejak dimulainya epidemi, tetapi sebagai salah satu negara terpadat di dunia, ada kekhawatiran yang timbul akan wabah yang lebih buruk dan masalah ekonomi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co