Berlimpah Pahala, Ini Keutamaan Itikaf saat Malam Lailatulqadar

15 Mei 2020 11:20

GenPI.co - Salah satu amalan ibadah yang paling ditunggu saat Ramadan adalah itikaf. Ibadah ini dilakukan dengan cara berdiam diri dengan niat ingin mendekatkan diri kepada Allah pada 10 hari terakhir bulan puasa (malam Lailatul Qadar).

Pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan i’tikaf.

Dengan itikaf tersebut dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi diri (muhasabah), memperbanyak mengingat Allah (tadzakkur), dan memikirkan karunia-Nya (tafakur) untuk memelihara dan meningkatkan kualitas takwa. 

Karenanya, itikaf di syariatkan dalam rangka menyucikan jiwa (tazkiyatun nafs) dengan berkonsentrasi untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah pada waktu yang sangat terbatas, hanya sepuluh hari dari 365 hari dalam setahun. Namun memiliki nilai yang amat tinggi di sisi Allah.

Untuk itu, seorang yang sedang beritikaf akan menyibukkan diri dengan dzikir, istighfar, tilawah Al Quran, sholat, munajat dan berdoa kepada Allah. 

Ia juga harus menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat yang bisa menodai kesempurnaan itikafnya.

BACA JUGA : Saat Menantikan Malam Kemuliaan Lailatulqadar, Lakukan 4 Hal Ini

Salah satu doa malam Lailatul Qadar yang juga sering dibaca oleh Nabi Muhammad SAW adalah:

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

Yang artinya: wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Dalam beberapa riwayat disebutkan mengingat begitu keutamaan itikaf pada bulan Ramadan tersebut, adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam melaksanakan itikaf pada sepuluh hari akhir bulan Ramadan.

BACA JUGA : Inspirasi Nama Bayi Laki-Laki dari Malam Lailatulqadar

Maka, jika kita dapat melaksanakan ibadah i’tikaf di masjid pada sepuluh hari yang akhir dari bulan Ramadan, akan menambah kesempurnaan ibadah puasa Ramadannya. 

Lebih dari itu, kita pun akan berpeluang besar mendapatkan Lailatul Qadar, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Hukum asal I’tikaf adalah sunnah, tapi bisa menjadi wajib apabila dinazarkan. Kemudian, hukumnya bisa menjadi haram bila dilakukan oleh seorang istri atau hamba sahaya tanpa izin, dan menjadi makruh bila dilakukan oleh perempuan yang bertingkah dan mengundang fitnah meski disertai izin.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co