Kamu Pilih Model Cinta Apa? Romantis atau Sempurna?

15 Mei 2020 14:30

GenPI.co - Yang sedang jatuh cinta pasti punya banyak ekspektasi. Banyak mencari pilihan model cinta. Apa pilihanmu? Romantis atau sempurna? Model cinta ini sangat penting untuk kesehatan emosional. Coba deh intip satu-satu. Pilihannya ternyata tak cuma romantis atau sempurna. 

1. Cinta kosong

Cinta kosong ditandai dengan komitmen tanpa hasrat atau keintiman. Terkadang, cinta yang kuat memburuk menjadi kekosongan. Kebalikannya dapat terjadi juga. Misalnya seperti perjodohan, cinta akan tumbuh saat setelah pernikahan terjadi.

2. Persahabatan

Jenis cinta ini adalah ketika perasaan suka hadir, tetapi perasaan gairah atau komitmen dalam arti romantis hilang. Cinta persahabatan dapat menjadi akar dari bentuk cinta lainnya.

BACA JUGA: Banyak Rezeki Saat Pandemi, Yang Baca Pasti Iri

3. Companionate Love

Companionate love adalah jenis cinta yang imtim, tetapi tidak bergairah. Perasaan suka dan komitmen membentuk cinta ini. Ini lebih kuat dari persahabatan karena ada komitmen jangka panjang. Cinta ini sering ditemukan dalam pernikahan di mana hasrat telah mati, tetapi pasangan terus memiliki kasih sayang yang mendalam atau ikatan yang kuat. Ini juga dapat dilihat sebagai cinta antara teman yangs angat dekat dan anggota keluarga.

4. Romantis

Romantis mengikat orang secara emosional melalui rasa suka dan hasrat fisik. Mitra dalam hubungan jenis ini memiliki percakapan yang mendalam yang membantu mereka mengetahui detal perasaan satu sama lain. Mereka menikmati gairah dan kasih sayang. Pasangan-pasangan ini mungkin berada di titik di mana komitmen jangka panjang atau rencana masa depan masih belum diputuskan.

BACA JUGA: Tajir Melintir tapi Jomlo, yang Jadi Pacar Dapat Rp 1 Miliar

5. Cinta yang Sempurna

Cinta yang sempurna terdiri dari ketiga komponen dan merupakan bentuk dari cinta. Ini mewakili hubungan yang ideal. Pasangan yang mengalami jenis cinta ini, melakukan hubungan yang luar biasa dalam hubungan mereka.

Mereka tidak bisa membayangkan diri mereka dengan orang lain. Mereka juga tidak dapat melihat diri mereka benar-benar bahagia tanpa pasangan mereka. Mereka berhasil mengatasi perbedaan dan menghadapi stress bersama. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co