Benci tapi Rindu! Tetangga Menyebalkan, Tapi Selalu Aku Kangeni

21 Mei 2020 15:41

GenPI.co - Keluarga Hari Sanjaya merupakan tetangga terdekatku di rumah. 

Pasangan suami istri tersebut memiliki dua anak, yang pertama Gina, 5 tahun lebih tua dariku, dan yang kedua Gilang, seumuran denganku.

Aku tidak tahu berapa tahun tepatnya kami sudah bertetangga. Yang jelas, ayah dan ibuku sudah bertetangga dengan mereka sejak awal pernikahannya. 

Om dan tante Hari sangat ramah dan baik. Saking dekatnya, mereka sudah seperti keluargaku sendiri. Sayangnya, anak bungsu mereka sangat menyebalkan.

BACA JUGA: Hatiku Terpikat pada Pesona Gadis Jalanan itu

Sejak kecil, aku memang sudah membenci Gilang. Bagaimana tidak, dia selalu meledek aku gendut dan pendek. Ya, aku memang gendut dan pendek. 

Tapi itu dulu. Sekarang aku sudah tumbuh menjadi perempuan yang langsing dan tinggi, berkat diet keras yang aku lakukan sejak SMA.

Bisa dibilang, salah satu alasan mengapa aku sangat getol untuk diet, adalah Gilang. Aku benci sekali setiap dia meledek gendut, bahkan disaat badanku sebenarnya sudah tidak gendut lagi. Dia bahkan kerap memanggilku dengan sebutan “Dut”.

Sampai-sampai, teman-temanku sempat ikut-ikutan memanggil aku gendut karena ulah Gilang. 

Waktu SMP, aku sering mengajak teman-temanku main ke rumah. Saat itu, kebetulan Gilang sedang dititipkan di rumahku, karena om dan tante Hari sedang di luar kota.

BACA JUGA: Rani, Sosok yang Hidup dalam Benakku

Ketika aku dan teman-temanku sedang asyik nonton film sambil makan, tiba-tiba Gilang datang dan meledek aku.

“Dut, jangan makan terus dong. Badan udah lebar tuh.”

Mendengar perkataan Gilang, aku langsung berdiri sambil melempar tas sekolahku ke arahnya. Kemudian kukejar dia dan kujambak rambutnya. 

Sialnya, teman-temanku justru mentertawaiku dan ikut mengataiku gendut. 

Sejak saat itu, aku sangat terobsesi memiliki tubuh yang langsing. Aku tidak mau terus-terusan diledek gendut oleh Gilang.

Hingga akhirnya kami sama-sama lulus SMA. Aku diterima di Universitas Indonesia dan Gilang diterima di Institut Teknologi Bandung. 

Sejak Gilang kuliah dan tinggal di Bandung, suasana rumah menjadi agak sepi. Biasanya, dia sering mampir ke rumahku untuk mengantarkan makanan, meminjam tangga atau sekadar mengobrol dengan adik laki-lakiku. 

Ternyata keberadaan Gilang sebenarnya ada gunanya juga. Dia sering mengantar aku ke sekolah atau ke tempat les. Jika aku sedang menonton TV, dia suka tiba-tiba datang dan ikut nonton bersamaku.

BACA JUGA: Siap-siap Melongo Lihat Indahnya Desa Ya, Kemendes Gandeng PFN Lo

Tidak terasa, sudah satu semester kami menjalani kuliah. Gilang pun pulang ke Jakarta saat masa liburannya. Tempat pertama yang ia datangi setelah pulang ke rumah, tentunya adalah rumahku.

Sejak pagi, aku sudah diberitahu oleh tante Hari bahwa Gilang hari ini akan pulang. Benar saja, Gilang datang ke rumahku pada malam hari untuk mengantarkan oleh-oleh khas Bandung. Wah, dia juga membawakan brownies kesukaanku.

Setelah mengantarkan oleh-oleh, dia menyempatkan diri untuk duduk dan nonton TV bersama denganku. Tiba-tiba, dia mengajakku untuk nonton film di bioskop. Ini merupakan pertama kalinya dia mengajakku nonton ke bioskop berdua saja.

Aku pun menerima ajakannya dengan senang hati. Jujur saja, aku mulai suka dengan Gilang. 

Entah kenapa, setelah ditinggal kuliah ke Bandung, aku jadi sering  kangen dan memikirkan dia. Aku pun sempat berpikir, apakah Gilang juga mulai menyimpan perasaan kepadaku?

Hari itu pun tiba dan kami berangkat ke salah satu mal di dekat rumah kami. Sambil menunggu filmnya mulai, kami duduk-duduk di kafe bioskop.

Tiba-tiba, Gilang menunjukkan sebuah foto perempuan dari akun Instagram-nya. 

“Lihat deh, kenal enggak? Anak dari SMA lo nih, sekarang satu jurusan sama gue.”

“Siapa tuh ya, enggak kenal.”

“Ah, enggak gaul banget sih. Orang anak dance kok. Pasti eksis.”

Sebenarnya aku mengenal perempuan itu. Hanya saja, aku malas membicarakannya. 

Rupanya, Gilang suka sama perempuan itu. Dan maksud Gilang mengajakku nonton ternyata untuk mencari tahu tentang perempuan itu. Dasar tetangga menyebalkan! (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

cinta   benci   kangen   tetangga   dear diary   keluarga  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co