Wow! Ternyata Ini 5 Kegiatan Agar Bisa Berumur Panjang

GenPI.co - Setiap orang berharap bisa berumur panjang. Hal apa saja pasti akan dilakukan untuk mendapatkannya.

Berikut 5 kegiatan yang bisa dilakukan untuk tetap sehat dan berumur panjang.

BACA JUGA: Rezeki Nomplok 3 Zodiak, Dalam Waktu Dekat akan Tajir Melintir

1. Berenang

Ternyata seorang perenang memiliki 28 persen lebih rendah terkait risiko mati muda dan 41 persen lebih rendah terkait risiko mati akibat penyakit terkait jantung. 

Angka ini berdasarkan penelitian tahun 2017 oleh Swim England atas 80.000 orang. Berenang adalah olahraga yang mudah dan murah serta bisa dilakukan oleh orang dari segala usia.

BACA JUGA: WHO Puyeng Virus Corona Mengganas, Amerika Serikat Main Ancam

2. Lari

Lari adalah olahraga yang paling sederhana dan bila dilakukan secara rutin akan membantu kamu untuk berumur panjang. 

Tidak memandang seberapa jauh atau seberapa cepat kamu melakukannya, lari membawa manfaat yang banyak bagi tubuh. 

Bahkan hanya berlari sekali seminggu pun masih jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.

Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh British Journal of Sport Medicine merangkum hasil dari 14 penelitian sebelumnya atas total 230.000 orang dalam masa waktu 35 tahun.

BACA JUGA: Dalam Sepekan, Zodiak Ini Akan Menuai Keberuntungan Luar Biasa

3. Jalan

British Journal of Sport Medicine menyebutkan bahwa berjalan kaki selama 10 sampai 59 menit per minggu dapat menurunkan risiko kematian sampai 18 persen, apapun penyebabnya. 

Jalan kaki yang dimaksud di sini adalah jalan kaki dengan kecepatan normal atau sedikit cepat seperti saat sedang bergegas.

4. Yoga

Mereka yang menggabungkan Yoga dengan lari atau renang mendapatkan manfaat dua kali lipat atas penurunan kolesterol dan tekanan darah dibandingkan dengan mereka yang hanya yoga saja atau lari-renang saja menurut penelitian American College of Cardiology.

5. Badminton

Rutin bermain badminton bisa menurunkan risiko mati muda sampai 47 persen per penelitian yang diterbitkan oleh British Journal of Sport Medicine. 
Penelitian dilakukan atas 80.000 orang dewasa berusia 30 tahun atau lebih dari tahun 1994 sampai tahun 2008.(*)