GenPI.co - Sutradara kondang Joko Anwar kembali mengeluarkan keluh kesahnya perihal cara masyarakat mengapresiasi film.
Menurut pria 44 tahun itu, saat ini masyarakat sudah dimudahkan apabila ingin menonton film.
BACA JUGA: Covid-19 Indonesia Hampir 1.000 per Hari, Pemicunya Ternyata...
Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, itu merujuk pada streaming resmi yang sudah tersedia.
Menurut Joko, uang yang harus dikeluarkan untuk menyaksikan film melalui streaming resmi juga tidak mahal.
“Seharga satu cangkir kopi bisa untuk ratusan film. Kalian tetap milih nonton bajakan,” tulis Joko di akun Twitter pribadinya, Sabtu (23/5).
Joko menambahkan, uang yang dibayarkan ketika menyaksikan film di streaming ilegal tidak masuk ke kru dan pemain.
Dia juga mengeluhkan perihal “tekanan” terhadap pelaku industri film untuk terus berkarya.
“Tapi mastiin industri jalan dan kami tetap bisa makan. Kenapa kalian jahat sekali?” sambung Joko.
BACA JUGA: Mobil Mewah Cristiano Ronaldo Ternyata Pelat Banyuwangi
Pria kelahiran 3 Januari 1976 tersebut juga menceritakan kehidupan para kru dalam memproduksi film.
“Kru pemain film kerjanya nggak glamor,” cuit Joko.
Dia menjelaskan, kru harus bangun pada pukul 03:00 dini hari. Sejam kemudian syuting harus dimulai.
BACA JUGA: Paranormal Termuda di Dunia Bilang Corona Lenyap Usai Lebaran
Joko juga menceritakan perjuangan para kru film yang harus berada di tempat berbahaya.
“Masuk hutan, adegan berbahaya, makan debu, jatuh kecapaian, masuk rumah sakit, semua kerja keras demi karya,” tambah Joko.
Joko juga mengunggah foto yang menunjukkan beberapa kru film mengalami kejadian tidak menyenangkan.
Dalam foto itu terlihat ada kru yang mengalami luka di tangan. Ada juga yang tidur di pinggir jalan.
Joko pun tidak habis pikir dengan sikap orang yang lebih memilih menonton film melalui streaming ilegal.
BACA JUGA: Wahai Wanita, Cara Menaklukkan Pria Ternyata Gampang
“Lalu kalian curi hasil kerja kami, kalian bajak dgn ketawa-ketawa? Di mana kemanusiaan kalian?” pungkas Joko. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News