Maafkan Aku, Banu! Ini Tak Akan Terulang Lagi

28 Mei 2020 15:25

GenPI.co - Ada beberapa momen yang wajib kamu ingat dan rayakan bersama pasanganmu. Di antara sejumlah momen tersebut, salah satu yang paling penting adalah hari ulang tahun pacarmu.

Aku sendiri merupakan orang yang selalu mengingat momen-momen penting, terutama momen yang melibatkan aku dan pacarku, Banu. 

Meskipun aku bukan tipe orang yang selalu merayakan momen penting dengan meriah, tetapi aku selalu ingat dan minimal, memberikan ucapan untuknya.

Aku ingat momen-momen penting seperti saat kami pertama kali berkenalan, pertama kali jalan bareng, pertama kali jalan berdua, pertama kali jadian dan masih banyak lagi momen berharga lainnya.

Aku dan Banu sendiri belum genap setahun berpacaran. Sebelas bulan tepatnya. Sampai saat itu, hubungan kami masih baik-baik saja dan belum pernah bertengkar.

Banu sendiri berulang tahun pada 3 Maret. Sebulan sebelumnya, aku sebenarnya sudah mengingatnya. Aku pun sudah merencanakan untuk membelikannya kado berupa sebuah  jam tangan.

BACA JUGA: Rani, Sosok yang Hidup dalam Benakku

Kado tersebut juga tidak kupilih sembarangan. Aku memilih jam tangan, agar dia selalu mengingatku, terutama saat dia melihat jam nya. Aku juga memberi jam tangan itu agar dia selalu mengingat momen-momen saat kita bersama.

Aku pun memilih jam tangan berwarna biru, warna favorit Banu. Dan satu lagi, aku memilih jam yang water resistance, agar bisa dipakai saat mandi. Soalnya Banu punya kebiasaan tidak pernah melepas jam tangannya, termasuk ketika ia sedang mandi.

Tiga minggu menjelang hari ulang tahun Banu, kado untuknya sudah siap. Aku sudah membungkusnya dengan sangat rapi, ditambah kartu ucapan manis dan romantis untuknya.

Hari-hari selanjutnya pun berjalan seperti biasanya. Banu sibuk dengan pekerjaannya, dan aku pun tenggelam dalam rutinitasku.

Aku sendiri baru mendapatkan promosi dan naik jabatan menjadi koordinator di divisiku. Sejak saat itu, aku pun semakin sibuk.

Hingga tibalah pada hari ulang tahun Banu. Hari itu, aku sibuk.menyiapkan presentasi hasil evaluasi kinerja tim ku selama satu bulan. Belum lagi, ibuku memintaku untuk mengurus pemesanan catering untuk acara pengajian di rumahku akhir pekan nanti.
Hari itu, aku lelah sekali. Pekerjaan di akhir bulan memang sangat berat dan menumpuk. Aku pun pulang dari kantor dengan sisa-sisa tenagaku. 

Aku sampai di rumah pukul 10 malam. Aku pun langsung mandi dan masuk kamar. Meskipun agak lapar, aku sudah tidak kuat untuk makan malam.

Setelah masuk kamar, aku langsung menelepon Banu. Memang sudah kebiasaan kami untuk mengobrol via telepon setiap malam. Maklum, kami hanya bisa bertemu pada akhir pekan.

Aku pun menanyakan bagaimana kegiatannya hari ini. Rupanya, teman-temannya tadi datang ke rumahnya dan baru saja pulang. Aku pun bertanya, dalam rangka apa teman-temannya berkumpul di rumah.

Ya ampun! Rupanya,sekarng  adalah hari ulang tahun Banu. Bagaimana bisa aku sama sekali tidak ingat? Bahkan, aku sama sekali memberikan ucapan untuknya.

BACA JUGA: Ratni Mempertahankan Kehormatannya

Aku pun meminta maaf yang sedalam-dalamnya, karena aku benar-benar lupa di hari itu. Meskipun ia tidak marah, tetapi nada suara Banu terdengar agak kecewa.

Aku pun langsung bergegas ke rumahnya dan membawakan kado untuknya. Meskipun rumahnya agak jauh, tetapi aku harus datang langsung ke rumahnya, sebagai penebus kebodohanku yang sudah melupakan hari ulang tahunnya.

Banu pun tampak saat aku sampai di rumahnya. Untung, dia menghargai usahaku dan memaafkan aku yang sudah melupakan hari ulang tahunnya. Aku janji, tidak akan pernah lupa hari ulang tahunnya di tahun-tahun selanjutnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co