GenPI.co - Masa kehamilan merupakan satu tahap paling sensitif dalam kehidupan wanita. Segala hal yang dilakukan wanita akan berdampak pada pertumbuhan sang buah hati.
Mulai dari berbagai makanan yang dikonsumsi, kebiasaan, dan masih banyak lagi.
Setiap wanita yang sedang hamil pastinya mengalami naik berat badan secara drastis. Walaupun begitu, penting untuk bunda mengetahui bahwa bobot berlebih tersebut akan berpengaruh setelah proses persalinan.
BACA JUGA: Ini Dia Efek yang Dialami Wanita Ketika Kegemukan
Dilansir dari boldsky para ahli mengatakan, seorang wanita hamil harus mendapatkan sekitar 8-10 kilogram selama masa kehamilannya untuk memfasilitasi kehamilan yang sehat.
Namun, jika wanita tersebut kelebihan berat badan atau obesitas bahkan sebelum kehamilan, maka berat maksimum yang diperoleh selama kehamilan harus antara 5-7 kilogram.
BACA JUGA: Wanita Rentan Alami Kegemukan, 5 Solusi Ini Bisa Mencegahnya
Kelebihan berat badan selama kehamilan, yang melebihi jumlah kenaikan berat badan yang disyaratkan tersebut dapat menyebabkan risiko kesehatan tertentu pada anak dan ibu setelah melahirkan.
Sebuah studi penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam JAMA Network Journals mengatakan, bahwa setelah survey ditemukan peluang anak-anak terlahir dengan cerebral palsy atau kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera saat anak berkembang lebih banyak pada wanita yang kelebihan berat badan selama kehamilan.
Selain itu, studi penelitian juga menemukan bahwa, setelah melahirkan, banyak wanita yang kelebihan berat badan selama tahap awal kehamilan menderita depresi, sakit punggung, menstruasi yang berat, dll. Karena ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh kelebihan lemak dalam tubuh.
Jadi, sebagai kesimpulan, kelebihan berat badan selama tahap awal kehamilan pasti dapat memengaruhi ibu dan bahkan bayi setelah lahir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News