Reno Mantan kekasihku, Kaulah Penyelamat Hidupku

04 Juni 2020 18:23

GenPI.co - Hari ini, tepat setahun lalu, aku mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawaku. Peristiwa tersebut terjadi begitu cepat, saat aku terbangun, aku sudah terbaring di atas kasur rumah sakit. 

Aku melihat ibu yang terus menangis saat melihatku bangun. Aku tak ingat apa yang telah terjadi padaku sebelumnya. 

Seorang dokter dan perawat tiba-tiba datang dan memeriksaku. Aku yang penuh kebingungan, akhirnya bertanya kepada dokter, apa yang sebenarnya terjadi padaku.

BACA JUGA: Para Anjing ini Menjagaku dari Apa?

Dokter tersebut pun menjelaskan, bahwa aku mengalami kecelakaan hebat seminggu yang lalu. Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrakku dari belakang.

Aku terkejut mendengar penjelasan dokter itu. Ia memberitahu bahwa aku mengalami koma selama 5 hari, ternyata hal itu yang membuat ibu menangis saat melihatku terbangun. 

Dokter juga menjelaskan bahwa peristiwa kecelakaan yang aku alami membuatku kehilangan banyak darah. Agar tetap bisa hidup, aku membutuhkan pendonor danar yang golongan darahnya sama denganku. 

Namun golongan darah yang aku punya cukup langka. Persediaan darah di rumah sakit saat itu juga sedang kosong. 

Dokter memberitahu bahwa, ada seorang pemuda yang mempunyai golongan darah sama denganku bersedia mendonorkan darahnya kepadaku.

Berkat bantuan pemuda tersebut, aku bisa kembali hidup dan berkumpul lagi dengan keluargaku. Saat aku bertanya siapa pemuda tersebut, dokter tak mau menjawabnya. 

Katanya, ia sudah berjanji dengan pemuda tersebut untuk tidak memberitahukan identitasnya kepadaku.

Karena kondisiku yang belum benar-benar pulih, aku tak terlalu memikirkan siapa pemuda tersebut. Tapi yang pasti, siapapun dia, aku sangat berterima kasih padanya.

Kini, kondisiku kembali pulih, dan aku mulai bisa beraktivitas seperti biasa. Sudah setahun lalu semenjak peristiwa itu, namun aku belum juga tahu siapa pemuda yang telah menyelamatkan hidupku dengan mendonorkan darahnya tersebut.

Pertanyaan siapa pemuda itu terus berputar di kepalaku. Sebenarnya aku sudah sering bertanya kepada ibu, namun ia tak pernah mau menjawab pertanyaanku tersebut.

Karena makin lama pertanyaan itu mekin menggangguku, akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya lagi kepada Ibu.

"Bu, Ibu sayang Mila kan?" tanyaku kepada ibu.

"Sayang banget nduk," jawab Ibu.

"Kalau Ibu sayang Mila, boleh Mila tahu siapa orang yang mendonorkan darahnya untuk Mila?" tanyaku.

Ibu mulai diam saat aku menanyakan hal tersebut. Setelah beberapa menit Ibu diam, akhirnya ia mau buka suara.

BACA JUGA: Rani, Sosok yang Hidup dalam Benakku

"Sebenarnya Ibu sudah berjanji kepada orang yang sudah mendonorkan darahnya untukmu agar tidak memberitahukan namanya kepadamu," ujar Ibu.

Aku terus membujuk ibu supaya mau memberitahukan nama orang tersebut kepadaku.

"Orang tersebut adalah Reno, mantan pacarmu," kata Ibu.

Mendengar jawaban itu, aku langsung diam. Tiba-tiba saja, air mataku mengalir sangat deras. Reno adalah mantan kekasihku yang sangat aku benci.

Aku sangat membencinya karena setahun lalu ia memutuskanku tanpa alasan yang jelas. Setelah putus, aku pulang menuju rumah dengan perasaan yang sangat sedih, dan pada saat itu juga aku mengalami kecelakaan hebat..

Selama setahun ini, ia beberapa kali datang ke rumah untuk menjengukku. Tapi aku tak mau melihat mukanya lagi, aku tak pernah mau membukakan pintu rumahku untuknya.

Namun ternyata, orang yang sangat aku benci itu, adalah pahlawan yang sudah menyelamatkan aku dari kematian. Aku menyesal, sangat menyesal karena selama ini aku telah membencinya.

Maafkan aku Reno, maafkan.(*)

BACA JUGA: Ratni Mempertahankan Kehormatannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co