Fenomena Popularitas Selebgram dalam Media Sosial

22 Juni 2020 13:44

GenPI.co - Selebritas Instagram atau yang biasa disebut dengan selebgram kini sering terdengar di telinga kita. Ya, saat ini memang banyak sekali selebgram bermunculan di media sosial Instagram. 

Seseorang bisa dikatakan sebagai selebgram kalau sudah memiliki minimal 20.000 followers. Selebgram bisa seorang pencinta fotografi, pegiat alam, pencinta traveling, MUA, pencinta kuliner, komedian, atau penyair. 

Selebgram, sesuai dari asal katanya, yakni ‘selebritas Instagram’ adalah pesohor yang berhasil meraih kepopuleran melalui medium media sosial Instagram.

Para selebgram ini memiliki hubungan yang lebih dekat dengan para penggemarnya. Mereka bisa langsung berkomunikasi dengan para fansnya melalui pesan direct message atau melalui komentar dalam unggahan Instagram mereka.

Menjadi seorang selebgram bukanlah hal mudah. Mereka harus mempunyai karya untuk ditunjukkan, dan juga kreativitas. 

Namun, ada juga beberapa selebgram yang terkenal karena membuat isu sensasional atau tidak sengaja terkenal karena viral di media sosial. 

Menurut Pengamat media sosial Enda Nasution, fenomena munculnya selebgram terjadi karena Instagram bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. 

"Munculnya banyak selebgram ini karena menghasilkan," ujar Enda Nasution saat dihubungi GenPI, Jumat, (19/6)

Terlebih, selebgram menjadi sebuah pekerjaan baru yang banyak diminati orang. Banyaknya jumlah followers, membuka peluang usaha dengan menerima jasa endorse atau mengiklankan produk tertentu di akun Instagram pribadi mereka.

Salah satu contoh selebgram yang memiliki tarif endorse termahal adalah Awkarin. 

Awkarin muncul pada tahun 2016 dan membuat heboh Instagram melalui video kontroversinya menangis saat putus dengan pacarnya. 

Tak hanya itu, Awkarin juga sering mengunggah foto dan video bersama pacarnya yang terkesan berani dan vulgar. 

Apa yang dilakukan Awkarin tersebut justru membuatnya makin terkenal, kini ia mempunyai 5,4 juta followers di instagram.

Menjadi selebgram kondang membuat tarif endorse Awkarin turut melambung tinggi. Ia mematok harga Rp 5 juta per endorse. Sangat menakjubkan, bukan?

Dalam sebulan, Awkarin bisa menghasilkan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah. 

Dengan penghasilan sebanyak itu, tak heran bila kehidupan Awkarin dan para selebgram lainnya terlihat sangat mewah.

Awkarin juga menjadi salah satu selebgram paling terkenal di Indonesia. Ia juga telah mengembangkan sayapnya dengan mendirikan sebuah management yang menaungi puluhan selebgram terkenal. 

Namun, tak semua karier selebgram berjalan lancar seperti Awkarin. Ada juga yang mengalami kehancuran karier karena gaya hidupnya yang sangat mewah.

Salah satunya adalah selebgram bernama Lissete Calveiro. Wanita asal Miami, Amerika Serikat (AS) ini sempat bercita-cita menjadi selebgram. 

Namun, gaji dari pekerjaannya sebagai pegawai magang tak bisa menutupi gaya hidup mewahnya tersebut. 

Dalam berbagai unggahan di Instagramnya, Lissete sering memperlihatkan berbagai macam tas mewah, pakaian bermerek, hangout di tempat kekinian dan berlibur ke tempat impian. 

BACA JUGA: Awkarin,Selebgram Muda Berbagi Kisah Positif di MilenialFest

Gaya hidup mewah yang diperlihatkan Lissete tersebut tidak berlangsung lama. Setelah kerja samanya selesai, Lissete pun mengalami kesulitan. 

Bahkan, ia mengalami bangkrut dan berutang sebanyak USD 10.000, atau sekitar Rp 140 juta. 

Mengetahui dirinya bangkrut, Lissete akhirnya menyadari gaya hidup mewah ala selebgram yang ia jalani tersebut salah. 

Ia pun mulai mengurangi menggunakan Instagram dan berhasil membayar utangnya setelah 14 bulan. 

BACA JUGA: 4 Barang Aneh Milik Seleb Dunia Ini Dijual dengan Harga Fantastis

Apa yang dilakukan Lissete Calveiro itu adalah sebuah keinginan untuk hidup mewah dan tampil sempurna di Instagram. 

Menurut Psikolog A. Kasandra Putranto, keinginan untuk selalu tampil sempurna tersebut disebabkan oleh beberapa alasan. 

"Banyak alasannya, ada yang karena finansial, ada yang alasan sosial, ada juga yang emosional," ujar Kasandra dihubungi GenPI.co, Jumat, (19/6). 

Menurut Kasandra, keinginan selalu tampil sempurna yang dialami Lissete dan para selebgram lainnya tersebut akan menjadi ketergantungan dalam hidup. 

Hal tersebut pada akhirnya membuat mereka meletakkan kebahagiaan hanya dari jumlah like semata.

Kasandra juga menjelaskan, saat para selebgram sudah kecanduan mengejar jumlah like, mereka akan melakukan apa saja untuk memperoleh keinginannya tersebut.

"Mulai dari membuat konten yang kontroversial, negatif, dan lain-lain. Hal ini juga dipicu oleh iming-iming konsekuensi finasilan jika memiliki followers banyak dan like banyak," jelasnya. 

Selebgram akan terus berkembang, karena hingga saat ini belum ada yang bisa menandingi fitur yang dimiliki Instagram. Jumlah selebgram setiap tahunnya juga akan terus bertambah banyak. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co