Catat, ASI Eksklusif Merupakan Nutrisi terbaik untuk Cegah Alergi

GenPI.co - Alergi merupakan jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, mengatakan, alergi bisa dicegah dengan beberapa cara.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah alergi pada anak adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Sebab, ASI mengandung sejumlah zat-zat yang baik sebagai perlindungan tubuh anak.

“ASI merupakan nutrisi terbaik untuk diberikan kepada anak-anak dengan risiko alergi, karena ASI mengandung aligosakarida, bakteri bermanfaat dan protein yang tidak berbahaya,” kata Prof. DR. Budi Setiabudiawan dalam Webinar Bicara Gizi, Kamis (25/6).

Maka dari itu, Prof. DR. Budi Setiabudiawan menyarankan kepada seluruh ibu untuk memberikan ASI eksklusif sebagai asupan utama hingga anak berusia 2 tahun.

BACA JUGA: Cara Mudah Mengetahui Si Kecil Alergi Makanan Seafood atau Tidak

Khasiat ASI eksklusif untuk mencegah alergi pada anak juga dirasakan oleh Chacha Thaib, seorang ibu dari anak yang menderita alergi.

Ia mengatakan, gejala alergi pada anaknya baru muncul setelah dirinya berhenti memberikan ASI eksklusif saat anaknya berusia 2 tahun.

“Alerginya ketahuan setelah lepas ASI. Turunan dari ibu dan ayahnya yang memiliki kecenderungan alergi dari susu sama debu/tungau. Jadi baru kerasanya setelah umur 2 tahun, baru kelihatan reaksi alerginya,” kata Chacha dalam Webinar Bicara Gizi. 

BACA JUGA: I Tahu! Ini Penyebab Anak Alebu Harusrgi Susu sapi

Lalu, bagaimana untuk bayi yang tidak dimungkinkan untuk diberi ASI?

Prof. DR. Budi Setiabudiawan menjelaskan, bayi yang yang tidak dimungkinkan untuk diberi ASI bisa diberikan susu formula yang mengandung prebiotik dan probiotik atau susu formula yang terhidrolisis.

“Sebab, kombinasi probiotik dan prebiotik mampu menurunkan alergi sinbiotik secara efektif,” papar Prof. DR. Budi Setiabudiawan.

Nah, sekarang bunda paham kan bahwa mencegah alergi pada bayi caranya sangat mudah. Cukup berikan ASI eksklusif hingga anak berusia 2 tahun untuk mencegah bahaya risiko alergi. (*)