GenPI.co - Prosedur kecantikan seperti tanam benang (thread-lift) menjadi salah satu alternatif bagi kaum hawa untuk mengencangkan kulit wajah secara instan.
Meskipun prosedur ini dikerjakan oleh tim dokter dengan biaya mahal, risiko mengalami komplikasi tetap ada.
Dokter spesialis bedah plastik Rekonstruksi dan Estetik, dr. Irena Sakura Rini mengatakan dampak dari tanam benang, umumnya pasien akan merasa lebam dan bengkak, serta sulit membuka mulut. Namun, biasanya kondisi ini akan memudar dalam waktu tak kurang dari 10 hari.
“Jika dikerjakan asal-asalan oleh bukan ahlinya, malah bisa lebih parah. Kadang muncul bintik-bintik merah, kulit terbakar, bisa jadi mati rasa, infeksi tidak hilang hilang. Karena pemakaian obat yang mungkin bahannya bukan untuk medis," ujar dokter Irena kepada GenPI.co belum lama ini.
BACA JUGA: 4 Cara Ampuh Agar Kulit Tak Menghitam Saat Memakai Sunscreen
Ia menjelaskan, bahwa secara medis metode tanam benang sama sekali bukan untuk memancungkan hidung, melainkan hanya untuk mengencangkan kulit wajah yang mulai mengendur karena faktor usia.
Jika hal ini disalahgunakan di luar konteks media, menurutnya akan bisa beresiko besar pada kesehatan kulit.
BACA JUGA: Bikin Krim Malam dari Apel, Kulit Jadi Mulus Banget
“Sering tak disadari, bahwa dalam jangka 10 tahun kedepan tanam benang jika dilakukan secara terus menerus akan mengubah struktur kulit,” imbuhnya.
Beberapa gangguan yang akan terjadi seperti infeksi, nyeri di area ujung benang, akumulasi darah (hematoma), benang putus dan bergeser hingga terjadi benjolan pada kulit (granuloma).
Untuk itu, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari ia menhimbau agar siapapun tidak mudah terlena dengan tren. Apalagi sekarang banyak bermunculan klinik praktek non-medis yang menawarkan harga murah.
“Sebaiknya memang langsung berkonsultasi dengan dokter ahli sebelum melakukan tindakan,” tukasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News