Hampir Mirip Covid-19, Waspadai Gejala TBC di Tengah Pandemi

09 Juli 2020 13:50

GenPI.co - Di tengah masa pandemi virus corona (covid-19), masyarakat perlu mewaspadai ancaman penyakit TBC yang sama-sama mematikan. 

Tuberculosis merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh kuman mycobacterius tuberculosis.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Indonesia menjadi negara ketiga terbesar dengan kasus TBC di dunia setelah India dan China. 

Oleh karena masyrakat wajib untuk mengetahui gejala-gejala khusus.

BACA JUGA: Luar Biasa! Anak Sambung Bella Saphira Ternyata Pakar Kopi

“Penularannya TBC dan covid-19 sama-sama droplet. Namun perbedaannya adalah pada diagnosisnya. Kalau covid-19 dari virus, sedangkan TBC dari kuman atau bakteri," ujar Wiendra dalam Webinar di Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Adapun gejala TBC hampir mirip dengan covid-19. 

Wiendra menjelaskan onset atau serangan kronik lebih dari 14 hari dengan gejala demam kurang dari 38 derajat Celsius disertai batuk berdahak, bercak darah, sesak napas memberat bertahap, berat badan turun dan berkeringat di malam hari. 

Sementara itu, lanjut Wiendra, proses diagnosis TBC dan covid-19 juga memiliki kesamaan dengan menggunakan metode Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Polymerase Chain Reaction (PCR), tetapi perbedaannya ada pada pengambilan sampelnya. 

“Untuk diagnosis covid-19 harus melalui swab, sedangkan TBC cukup dengan dahak saja,” imbuhnya.

BACA JUGA: Dicopot dari Baleg DPR, Intip Foto Rieke Diah Pitaloka saat Tugas

Berbeda dengan covid-19, TBC memiliki obat khusus untuk penyembuahan. 

Namun, obat sering disepelekkan masyarakat karena kurangnya kesadaran. Sehingga para penderita TB menjadi resisten atau obatnya sudah tidak mempan lagi dengan penyakit TBC tersebut.

"Ketika sudah mengkonsumsi, lalu stop, lalu nanti minum lagi. Jadi sembuhnya tidak betul-betul sembuh sempurna. Padahal obat TB harus dikonsumsi dalam waktu yang cukup panjang yaitu enam bulan,” tukasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co