GenPI.co - Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada dikecewakan darah daging sendiri.
Misalnya, menjauhi narkoba dan minuman beralkohol, tidak menipu, apalagi mencuri dan mencelakai orang lain.
BACA JUGA: Cara Mendidik dan Membesarkan Anak Tunggal agar Tak Egois
Marah dan kecewa itu wajar. Anda mungkin butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa kembali percaya ke anak.
Meski begitu, jangan jadikan ini sebagai akhir dari hubungan Anda dengan anak. Supaya tidak berlarut-larut, berikut beberapa tips yang bisa dicoba para ortu untuk membangun kepercayaan kembali ke anak.
1. Jangan langsung menghakimi
Anak, terutama saat usia remaja, pada dasarnya impulsif dan emosional. Mereka tidak selalu dapat berpikir jangka panjang dan menyadari risiko atas perilaku serta tindakan yang mereka lakukan.
Jadi, wajar saja bila Anda sering melihat anak-anak yang menyalahkan orang lain atau menyalahkan keadaan jika dirinya melakukan kesalahan.
2. Pahami perasaan anak
Salah satu cara membangun kepercayaan yang sering diabaikan oleh orangtua adalah memahami perasaan anak.
Seberapa marah dan kecewanya Anda pada anak, ia juga punya perasaan yang perlu diperhatikan dan didengar.
3. Kendalikan kemarahan Anda
Anak adalah peniru yang ulung. Cara Anda menghadapi masalah akan memengaruhi bagaimana anak menyelesaikan masalahnya pula.
BACA JUGA: Mom, Ini Waktu Istirahat yang Ideal untuk Anak
4. Beri kesempatan anak untuk memperbaikinya
Walau Anda merasa kecewa, katakan padanya bahwa Anda percaya ia mampu berubah menjadi lebih baik. Tidak hanya untuk Anda, tapi juga untuk dirinya sendiri. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News