Bunda, Jangan Abaikan 6 Perilaku Anak Ini!

18 Juli 2020 18:49

GenPI.co - Masa kanak-kanak adalah momen di mana manusia belajar mengenai dunia. Mereka mulai berinteraksi dengan orang-orang sekitar, meniru perilaku orang lain dan sebagainya.

Masa ini juga riskan. Jika hal-hal kritis terjadi pada masa kanak-kanak, itu  akan berpengaruh hingga dewasa.

Orang tua (Ortu) wajib waspada dengan perilaku dan emosi pada anak-anak. Jangan biarkan mereka terbiasa dengan 6 perilaku negatif ini. Kalau tidak, mereka akan tumbuh menjadi manusia yang egois.

Berikut 6 perilaku tersebut:

BACA JUGA: Bagaimana Menjaga Kebersihan Gigi Anak Berdasarkan Usia?

Mengganggu ketika Ortu berbicara

Jika anak terus-menerus mengganggu ortu saat Anda berbicara, maka itu bukan pertanda baik. 

Mungkin kebiasaan mereka mengganggu siapapun untuk mendapatkan perhatian mereka.

Jadi, lain kali, suruh anak duduk dan menunggu sampai yah dan bunda selesai.

Bermain kasar

Tidak baik ketika dia menggigit atau meninju temannya saat bermain. Perilaku agresif ini bahkan bukan sifat normal mereka jika ini berlanjut sampai usia 8 tahun. Jika dibiarkan, mereka akan berpikir bahwa menyakiti orang lain diperbolehkan.

Jika mereka menyakiti orang lain lain kali, maka tariklah mereka ke samping dan beritahu mereka bahwa ini tidak diperbolehkan. Mereka tidak bisa melukai siapapun.

Tidak mendengarkanmu

Jika anak anak tidak memperhatikan saat ayah dan bunda berbicara dengannya, maka perilaku ini harus diubah. 

Jika ini tidak berubah, maka dia akan terus bersikap abai setiap saat. 

Lain kali, dapatkan perhatiannya dengan menyentuh pundaknya, memanggil namanya atau mematikan TV, sehingga dia mendengarkan Anda.

Melakukan apa pun tanpa izin ortu

Mengambil kue dari lemari untuk dirinya sendiri atau pergi ke rumah temannya tanpa izin bukanlah perilaku baik. 

Jika tidak dicegah, maka mereka tidak akan pernah mematuhi aturan apa pun. Untuk masalah ini, tetapkan beberapa aturan kecil di rumah dan minta anak-anak untuk mengikutinya.

Melawan 

Jika dia memutar matanya atau berbicara dengan nada keras di depan ayah dan bunda, maka sikap itu harus diperbaiki. 

Katakan padanya bagaimana dia terlihat atau terdengar saat ini. Buatlah ia sadar bahwa menunjukkan perilaku ini tidak menghormati orang lain.

BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh, Kenali Beda Alergi dan Infeksi Pada Anak

Membesar-besarkan kebenaran

Jika dia melebih-lebihkan atau berbohong banyak di depan orang lain untuk dipuji, maka itu tidak baik. Mereka akan terus melakukan itu untuk mendapatkan penghargaan. 

Untuk menghentikan ini, pertama, katakan padanya bahwa tidak ada yang akan percaya padanya jika dia terus berbohong. 

Cobalah untuk memahami motivasinya untuk berbohong. Pastikan dia tidak pernah berbohong untuk tidak jatuh dalam masalah.(*)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co