Awas! Ini Bahaya Makan Petai Berlebihan

26 Juli 2020 08:21

GenPI.co - Meskipun terkenal karena baunya, petai memiliki penggemar sejuta umat. Rasanya yang gurih nan empuk untuk disantap dengan berbagai macam lauk, menjadikan petai sebagai penambah nafsu makan.

BACA JUGA: China Hancurkan Simbol Agama dan Larang Lambang Salib

Penyajiannya bisa saja dimakan mentah, direbus, digoreng, dan dibakar, hingga tersaji dalam semangkuk sayur santan buncis. 

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa yang mengandung belerang dapat menjadi salah satu penyebab urine berbau menyengat. 

Kandungan cystein dan turunannya seperti glutathione, asam djenkolic, dan thiazolidine-4 asam karboksilat adalah beberapa senyawa belerang yang diketahui menghasilkan aroma khas yang dikeluarkan oleh pemakan petai.

BACA JUGA: Meski Paling Kalem, 5 Zodiak Ini Pekerja Keras Tanpa Batas

Sementara itu, ada penelitian lain yang menganalisis petai menggunakan metode Gas-Chromatography (GC) dan GC-Mass Spectroscopy (GC-MS). Studi menemukan bahwa petai mengandung sejumlah komponen yang mudah menguap.

Sebelum dimakan petai tidak memiliki aroma yang kuat. Tapi mengapa mengonsumsi petai membuat bau urine berubah menjadi bau menyengat.

Ini terjadi karena ada enzim pencernaan dalam tubuh yang memecah petai menjadi berbagai senyawa kimia. Salah satu dari senyawa ini bisa metil mercaptan, senyawa yang terkenal berbau busuk. 

BACA JUGA: Ternyata 5 Kebiasaan Wanita Ini Bikin Pasangan Makin Cinta

Metil merkaptan kemudian diproses oleh ginjal dan dilepaskan sebagai produk limbah melalui urine.

Sebenarnya petai aman dikonsumsi dan tidak ada bahaya atau efek samping yang terbukti secara ilmiah, ketika dimakan dalam keadaan matang. 

Petai benar-benar memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik setelah dimasak hingga matang, hindari setengah matang.

Pasalnya, semua kacang mengandung senyawa yang disebut lektin, glikoprotein yang hadir di banyak makanan nabati yang biasa dikonsumsi. 
Masalahnya adalah bahwa lektin yang ditemukan dalam kacang mentah dan setengah matang menjadi beracun. Inilah yang menyebabkan bahaya petai.

Berikut 5 bahaya yang muncul akibat mengonsumsi petai berlebih. 

1. Rematik

Walaupun rasanya menggoda, keseringan makan petai bisa memicu penyakit rematik. Sesekali hindari olahan petai dan pilih sajian lalapan yang rasanya juga tak kalah nikmat dan menyegarkan mulut.

2. Meningkatkan kadar asam urat

Selain tinggi asam amino, petai juga mengandung purin tingkat sedang atau tinggi. Makanan kaya kandungan purin dapat meningkatkan kadar asam urat.

3. Menimbulkan bau mulut

Sehabis makan petai, pasti mulut bau. Tentu saja hal ini bisa mengganggu beberapa orang, terutama bagi yang tak menyukainya. Sebaiknya, gunakan cairan pembersih mulut atau menggosok gigi.

4. Sakit perut

Kebiasaan memakan petai mentah masih sering dilakukan. Jika cara mengolahnya tidak bersih, kemungkinan masih terdapat cacing petai dan bakteri. 

Kandungan karbohidrat kompleks yang nantinya membentuk gas di perut bisa menimbulkan sensasi tersengat dan kembung.

5. Penyebab gagal ginjal

Terdapat asam djenkolic dan tingginya kadar asam amino yang mengandung zat sulfur sedikit beracun. Dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal akut, asam urat, obstruksi kemih dan nyeri spasmodik.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co