Maaf Vega, Cintamu Tak Bisa Aku Balas

03 September 2020 11:50

GenPI.co - Sungguh mustahil jika sepasang sahabat tidak melibatkan perasaan. Namun, persahabatanku Vega berbeda. 

Selama hampir 10 tahun kami bersahabat, sepakat tidak melibatkan perasaan. Hubungan persahabatan kami pun di atas segalanya. 

BACA JUGAAkhirnya, Aku Memilih Pekerjaan Ini Untuk Menghidupiku....

Saat aku ada masalah dengan pacarku, Vega selalu menjadi tempat untuk mencurahkan isi hatiku. Bahkan, dia sudah sebagai tempat untuk memecahkan masalah. Begitu pun juga sebaliknya. 

Vega selalu datang kepadaku, ketika dia ada masalah dengan kekasihnya. 

Suatu saat hubunganku dengan Roy, pacarku, kandas. Lagi-lagi Vega selalu menjadi orang pertama yang tahu masalahku. 

Tidak hanya itu, dia pun yang menjemputku setelah aku dan Roy bertengkar hebat di sebuah kafe. 

BACA JUGAHatimu Sekeras Batu, Namun Aku Punya Cinta Selebat Hujan

Saat itu aku menangis, karena putus dengan Roy, dan Vega datang sebagai sang penghibur. 

Aku bersandar di pundaknya meluapkan kekesalan dan kesedihan. Hingga pada akhirnya, aku menemukan pria lain, yakni Jefri. 

Ketika aku berhubungan dengan Jefri, Vega justru putus dengan kekasihnya Meta. 

Kali ini aku punya kekasih yang memiliki pemikiran yang dewasa. Dia tidak pernah cemburu dengan Vega. 

Dia pun tahu kalau aku dan Vega sudah berteman hampir 10 tahun. Bahkan, kami bertiga sering jalan bareng dan Jefri pun sering main gim bareng dengan Vega. 

BACA JUGAJarang Terekspos! Jemo Cantiknya Mantul Banget, Anak Novita Angie

Bagaikan seorang putri, saat ini aku dikelilingi dua orang cowok yang sangat perhatian dan sayang denganku. 

Ketika hubunganku dengan Jefri menginjak bulan kesepuluh, Jefri melamarku di suatu tempat dan momen yang pas. 

Jefri melamarku di sebuah kafe yang terletak di atas gedung di saat senja tiba. Bersamaan dengan itu, band di kafe tersebut melantunkan lagu kesukaanku. Begitu romantis. 

Tidak ada alasan aku menolak lamaran Jefri, seorang pria yang dewasa dan lembut hatinya. Vega tahu, tentang lamaran ini, karena aku cerita dengannya dengan menggebu-nggebu. 

Aku meluapkan rasa bahagia dengannya. Dia pun memberikan selamat sembari memelukku. Pelukan sebatas persahabatan. 

Setelah mengenal Jefri selama 10 bulan, kami pun memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. 

Meski aku sekarang sudah memiliki Jefri, tidak mengurangi intensitas aku bertemu dengan Vega. Bahkan tidak mengurangi caraku mengadu dengan Vega, kami masih sering pergi ke mal berdua dan nonton bioskop secara maraton. 

Khusus untuk nonton bioskop secara maraton ini hanya bisa aku lakukan dengan Vega, karena kami memang punya kesenangan yang sama dan genre film yang sama. 

Sehari, kami bisa menghabiskan waktu di studio bioskop sampai malam. 

Kalau sudah begini, dunia seolah menjadi milik kami. Bahkan, Jefri pun tidak bisa mengganggunya. 

Sebelum acara pernikahan, tentu saja banyak hal yang mesti disiapkan. Mulai dari dekorasi, undangan, katering hingga gedung. 

Acara pernikahanku memiliki konsep yang sederhana, dan tidak mengundang banyak tamu, itulah sebabnya aku tidak memakai jasa WO. 

Semua keperluannya justru dibantu dengan Vega yang kebetulan dia adalah seorang fotografer. 

Dia punya banyak pengalaman mengkonsep sebuah acara pernikahan dengan teman-temannya. Jadi untuk pesta pernikahanku nanti, rasanya tidak perlu khawatir. 

Banyak sekali drama menjelang pernikahanku, salah satunya adalah gedung yang sudah aku sewa terbakar. Terpaksa aku harus mencari tempat baru yang cocok dengan konsep acaraku nanti. 

Lagi-lagi Vega yang turun tangan untuk mengatasi hal ini. Kebetulan, aku dan Jefri sedang dipingit. 

Siang itu aku menyusuri jalanan ibu kota untuk survei tempat bersama dengan Vega. Namun, usai pulang survei tempat ada yang aneh dengan muka Vega yang mendadak masam dan terlihat murung. Tidak seceria biasanya. 

Merasa tidak nyaman dengan sikap Vega, aku pun meminta dia untuk berhenti dan mencari tempat makan. 

Aku pengin makan ketoprak di warung langganan kami. Biasanya, Vega merasa lapar jika sikapnya mendadak berubah seperti itu. 

Dua piring ketoprak tersaji di depan kami dan langsung kami santap. 

Sembari makan aku bertanya kepadanya tentang sikapnya yang mendadak mood swing. Namun, dia malah mengatakan hal yang membuat aku sangat terkejut. 

Vega menyatakan perasaannya kepadaku. Dia bilang jika rasa cinta kepadaku tumbuh perlahan dan dia sudah tidak sanggup untuk memendamnya. 

Mulai sejak itu, aku perasaanku jadi galau dan mendadak bimbang, karena seolah-olah dihadapkan dengan dua pilihan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila
sahabat   perasaan   pacar   kekasih   pasangan   dear diary  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co