Suamiku Tega Membuat Aku Menjadi Janda

17 September 2020 12:10

GenPI.co - Aku dan mas Armel sudah menikah selama 8 tahun lebih. Kami dikaruniai satu orang anak yang sangat cantik.  Aku rasa, mas Armel sangat mencintai keluarga kecil kami. Ia juga menjadi suami yang sangat perhatian. 

Hampir setiap bulan, kami sekeluarga pergi berlibur. Ia selalu bisa membuatku merasa nyaman dan bahagia. Si kecil yang kini berusia 5 tahun pun terlihat sangat bahagia saat kami berlibur. Mas Armel bisa menjalankan perannya sebagai ayah dengan sangat baik. 

BACA JUGA: Samsung Earphone Stylish Dengan Kualitas Suara Apik

Bahkan, saat aku sedang sakit, mas Armel yang selalu menjaga dan merawat anak kami. Meski mengaku sedikit kesusahan, ia mampu bersabar dan merawat si kecil dengan baik. 

Mas Armel juga sering memberiku kejutan kecil, seperti memberiku baju baru, lingerie baru, dan masih banyak lagi. Ia mampu membuatku merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia.

Suatu hari, mas Roy izin kepadaku. Katanya, ia ingin menghadiri reuni teman Sekolah Menengah Pertamanya (SMP) dahulu. 

Mas Armel bilang bahwa yang hadir dalam reuni tersebut hanya teman-teman prianya saja. Aku pun mengizinkannya berangkat sendiri. 

Saat itu, mas Armel pulang sangat larut. Aku yang menunggunya sampai tertidur di sofa. Paginya, aku sudah berada di kamar tidur. Mas Armel menggendongku dan membawaku ke tempat tidur. 

"Maaf pulang telat, semalam kebetulan ada teman yang ulang tahun, jadi setelah reuni lanjut merayakan ulang tahun teman," ujar mas Armel. 

Aku tak menaruh curiga sedikit pun pada mas Armel. Karena selama ini, mas Armel adalah seorang yang sangat jujur. 

BACA JUGA: Laku Keras, Vaksin Covid-19 Milik Rusia Diborong India

Namun, sikap mas Armel perlahan berubah. Ia mulai sering pulang malam, bahkan ia selalu sibuk bermain telepon saat di rumah. 

Ia seperti mencoba menyembunyikan sesuatu dariku. Aku pun memberanikan diri untuk menanyakan rasa curigaku kepadanya. 

Namun, bukan jawaban yang aku dapat, ia justru marah kepadaku. "Kamu menuduh aku selingkuh? Bisa-bisanya ya kamu ngomong seperti itu," jawabnya dengan emosi. 

Aku seperti tak mengenal sosok suamiku saat ini. Mas Armel yang aku kenal tak pernah sekali pun membentak atau memarahiku. 

Suatu hari, aku membuntuti mas Armel. Katanya, ia ingin bertemu dengan rekan kerja di sebuah kafe tak jauh dari rumah. 

Anehnya, ia terlihat sangat rapi dan wangi. Tak seperti biasanya saat ia mau berangkat kerja. Setelah sampai di kafe, aku melihat mas Armel menemui seorang perempuan berbaju merah. Wajahnya cantik, badannya pun tinggi. 

Saat itu, aku belum curiga. Mungkin saja perempuan tersebut benar rekan kerjanya. Setelah mengamati cukup lama, betapa kagetnya aku saat melihat mas Armel mencium kening perempuan itu. Tangan mereka pun saling berpegangan. 

BACA JUGA: Bikin Hubungan Kandas, Ini 5 Tanda Cemburu Berlebihan

Tak kuasa melihat apa yang ada di depan mataku, aku pun langsung pergi meninggalkan mas Armel. Aku menunggunya di rumah dengan penuh air mata. 

Setelah lama menunggu, akhirnya mas Armel datang juga. Saat melihatku menangis, ia pun langsung bertanya dan mencoba menenangkanku. 

"Siapa perempuan yang keningnya kau cium tadi?," tanyaku sembari menangis. 

Mas Armel diam sejenak. Ia terlihat berpikir, dan perlahan, ia mulai menjawab pertanyaanku. 

"Perempuan itu Sinta. Ia adalah cinta pertamaku saat SMP dahulu," jelasnya. 

"Maaf, selama ini, aku mencoba untuk mencintaimu, tetapi ternyata, aku tak bisa. Cintaku tetap utuh untuk Sinta," imbuhnya. 

Mendengar hal itu, tangisku pun makin jadi. Ternyata, selama ini aku menjadi pelarian cintanya saja. 

Mas Armel menceritakan, bahwa ia bertemu dengan Sinta saat reuni SMP beberapa waktu lalu. Artinya, ia telah berbohong padaku, karena dahulu ia bilang, hanya teman pria saja yang hadir di reuni itu. 

BACA JUGA: Ketahui, 4 Fakta Unik Tentang Mata

Tanpa aku duga, mas Armel tega mengakhiri pernikahan kami. Ia menceraikanku disaat-saat seperti ini. 

"Aku tak bisa terus bersama. Meski sudah cukup lama, tetapi hatiku tak pernah bersamamu. Kita sebaiknya bercerai saja," tegasnya. 

Belum sempat aku menjawabnya, mas Armel sudah pergi meninggalkanku bersama tangis. Ia lebih memilih cinta pertamanya, dibandingkan aku, dan anak kandungnya. (*) 
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co