Isi dan Makna dari Masing-Masing Barang Seserahan, Apa Saja?

24 September 2020 12:30

GenPI.co - Seserahan adalah salah satu prosesi penting dalam rangkaian pernikahan adat Jawa. Secara tradisi, seserahan merupakan bukti tanggung jawab calon mempelai pria terhadap perempuan yang akan dinikahinya. 

Oleh karena itu, barang-barang yang dibawa sebagai seserahan merupakan simbol dari berbagai makna tentang kehidupan suami-istri dalam konsep budaya yang konvensional.

BACA JUGA: 6 Inspirasi Seserahan Pernikahan, Nomor 5 Idaman Wanita

Umumnya, seserahan dibawa pada saat hari H, bersamaan dengan mahar. Untuk adat Jawa, seserahan ini biasanya diserahkan pada malan sebelum akad nikah atau midodareni, dan ngeyeuk seureuh untuk adat Sunda.

Isi seserahan juga tergantung kepada aturan masing-masing adat dan budaya. Jumlah hantaran biasanya haruslah ganjil, yaitu harus 3, 5, 7 hingga tidak terbatas jumlahnya, namun tetap dalam hitungan ganjil.

Di setiap seserahan ini terdapat makna dan doa yang tersirat. Apa saja makna di balik barang-barang seserahan tersebut? Berikut ulasannya.

1. Seperangkat alat salat⁣

Barang hantaran ini sebagai simbol bahwa pernikahan yang akan dilangsungkan antara calon mempelai harus senantiasa berpegang teguh dengan nilai agama.⁣

2. Peralatan make up atau peralatan rias⁣

Dengan memberikan peralatan make up atau peralatan rias agar Anda bisa selalu menjaga penampilan di depan suami Anda.

BACA JUGA: Dijamin Murah Meriah, 3 Lokasi Membeli Kotak Seserahan

3. Hantaran sepatu atau sandal⁣

Makna seserahan pernikahan memberikan sepatu, sandal, dan selop itu adalah supaya kedua calon mempelai selalu berjalan beriringan dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya.⁣

4. Hantaran buah-buahan⁣

Makna seserahan pernikahan yang satu ini agar kehidupan calon mempelai berbuah berkat bagi keluarga dan orang sekitarnya.⁣

5. Cincin⁣

Cincin adalah sebagai simbol pengikat hubungan kedua pasangan agar bisa terus bersama sampai akhir hayatnya.

6. Bahan pakaian

Bahan Pakaian. Memberikan satu set bahan pakaian ini memiliki arti bahwa kedua calon pengantin harus bisa menyimpan rahasia rumah tangga mereka dengan baik.

Biasanya, bahan yang diberikan adalah bahan brokat kebaya dan kain tradisional baik itu batik maupun songket sebagai bawahannya.

Ada juga yang memberikan seperangkat pakaian jadi seperti baju kerja, baju tidur, hingga pakaian dalam wanita.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co