Proses Habilitasi, Solusi Pulihkan Fungsi Pendengaran Anak Tuli

16 Oktober 2020 15:20

GenPI.co - Tak ada satu pun anak ingin lahir dengan disfungsi pendengaran. 

Namun, bagi mereka yang memiliki masalah ini tentu bisa diupayakan terapi untuk mengembalikan fungsi alat dengar. Proses inilah yang disebut dengan habilitasi.

BACA JUGATak Bisa Bahasa Isyarat? 5 Cara Berkomunikasi dengan Teman Tuli

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, Kepala, dan Leher, Fikri Mirza menjelaskan, proses ini membutuhkan waktu yang panjang dan keihklasan dari orang tua. 

Pasalnya, banyak tahapan yang harus dilalui bagi individu dengan disabilitas sensorik tuli atau rungu dan wicara.

"Habilitasi pendengaran atau komunikasi auditory verbal adalah proses panjang dari orang tua anak berkebutuhan khusus. Jadi tak cukup dengan alat bantu dengar saja," ungkap Fikri dalam Webinar belum lama ini. 

Ia menerangkan, setidaknya ada tiga proses utama yang harus diperhatikan saat mengetahui anak lahir dengan gangguan fungsi pendengaran, yaitu input, processing, dan perkembangan bahasa.

Proses ini, lanjutnya, tak hanya sekadar memberikan alat bantu dengar kemudian masalah selesai. Namun, ada rangkaian proses yang harus dipantau secara berkelanjutan. 

BACA JUGAPenyandang Tuli Sangat Kerepotan Saat pandemi COVID-19

"Proses pengembalian fungsi mendengar pada anak dengan disabilitas rungu atau tuli membutuhkan komitmen menyeluruh. Mulai dari pemantauan fisiologi, neurobehaviour, tumbuh kembang, pendidikan hingga terapi auditory verbal," imbuhnya. 

Fikri menambahkan, sekitar 20 persen anak yang mengalami disabilitas pendengaran, lantaran tidak memiliki organ pendengaran.

Sementara itu 20 persen sampai 40 persen karena kelainan neurobehaviour, atau proses seorang anak belajar bicara. Ada pula karena masalah perkembangan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co