Bulan, Malang Sekali Nasibmu

22 Oktober 2020 14:30

GenPI.co - Menyaksikan sahabat sendiri merasakan patah hati, memang berat. Meskipun tidak merasakannya secara langsung, aku bisa ikut merasakan kesedihannya.

Aku, Bulan dan Arfan, merupakan sahabat sejak SMP. Sejak dulu, aku sudah bisa melihat bahwa Arfan menganggap Bulan lebih dari sahabat. Aku pun bisa memaklumi, karena Bulan merupakan perempuan yang cantik dan menarik. Meski demikian, Bulan tampaknya tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Arfan.

BACA JUGAOh…, Pacarku Kini Jadi Suami Sahabatku

Hingga akhirnya, Arfan mengakui bahwa dia menyukai Bulan. Itu pun baru diakuinya saat kami saat kami duduk di bangku SMA.

Sayangnya, Bulan dan Arfan memang sepertinya tidak berjodoh. Keduanya pun sudah memiliki pacar masing-masing sejak kuliah. Hingga sudah bekerja dan sibuk dengan kesibukan masing-masing, kami masih tetap menyempatkan diri untuk bertemu dan berbagi cerita.

Bulan dan Arfan pun tampaknya sudah bahagia dengan karier mereka masing-masing.

Sayangnya, Bulan ternyata sudah putus dari pacarnya. Anehnya, dia mengakhiri hubungan ketika mantannya melamarnya. Sepertinya, Bulan belum siap untuk menjalin hubungan serius.

Waktu pun seakan berjalan cepat, hingga persahabatan kami bertiga sudah berusia 10 tahun. Aku pun mengajak Bulan dan Arfan untuk bertemu. Namun, hanya Bulan yang bisa datang.

Kami berdua pun makan malam bersama di restoran tempat kami biasa bertemu. Kami pun banyak bercerita tentang kehidupan masing-masing, khususnya tentang cinta.

Bercerita kepada sesama perempuan memang terasa lebih leluasa. Dan saat itu, Bulan pun akhirnya mengaku bahwa dirinya juga menyukai Arfan sejak dulu. Hal itu juga yang membuat Bulan menolak lamaran dari mantannya.

BACA JUGAAku Resah, Dilabrak Istri Sah saat Berkencan Basah

Gemas dengan tingkah kedua sahabat yang senang menyembunyikan perasaannya masing-masing, aku pun berusaha untuk mendekatkan mereka berdua.

Sebenarnya, aku sangat ingin mengatakan pada Bulan bahwa Arfan juga menyukainya sejak dulu. Namun, aku ragu karena Arfan saat ini sudah memiliki kekasih.

Aku pun mengatur perjalanan agar kami bisa liburan bersama ke suatu tempat. Sayangnya, kesibukan kami bertiga membuat liburan ini tidak bisa terwujud. 

Akhirnya, aku memutuskan untuk mengajak Bulan dan Arfan makan malam bersama, seperti biasanya. Namun, aku membatalkan janjiku di menit terakhir, agar mereka bisa makan malam berdua.

Rencanaku malam itu pun berhasil. Bulan dan Arfan akhirnya makan malam berdua. Aku berharap, momen ini bisa menjadi jalan keluar bagi mereka berdua.

Keesokan paginya, aku terbangun dengan suara dering ponselku. Ternyata dari Bulan, dan aku pun segera mengangkatnya. Aku berharap, dia memberiku kabar baik.

Rupanya, semuanya tidak berjalan sesuai dengan keinginanku. Malam itu pun menjadi malam paling buruk bagi Bulan.

Malam itu, ternyata Arfan memang berniat untuk mengumumkan bahwa ia akan segera menikah dengan kekasihnya. Ternyata, ia benar-benar sudah melupakan Bulan.

Dengan suara isak tangis, Bulan menceritakan bagaimana dirinya harus menahan air mata ketika Arfan mengatakan kabar tersebut. 

Bulan pun merasa sangat menyesal, karena tidak mengungkapkan perasaanya sejak dulu kepada Arfan.

Aku pun bersyukur karena tidak mengatakan pada Bulan, bahwa sebenarnya Arfan juga pernah memiliki perasaan yang sama. Sebab, jika itu terjadi, maka

Bulan akan makin berharap kepada Arfan.

Memang malang sekali nasibmu, Bulan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
sahabat   kekasih   pacar   patah hati   wanita   dear diary  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co