Perokok Aktif dan Pasif, Ini 5 Cara Mengurangi Risiko Kanker Paru

05 November 2020 12:30

GenPI.co - Kebiasaan merokok memiliki berbagai dampak buruk terhadap tubuh, tidak hanya bagi perokok aktif, namun juga orang-orang di sekitarnya yang ikut menghirup asap rokok.

Kebiasaan ini menjadi sulit dihentikan karena rokok memiliki kandungan adiktif, sehingga membuat para perokok kecanduan. 

BACA JUGASelain Merokok, Ini 4 Penyebab Pria Gampang Turun Stamina

Saat ini, Indonesia telah menjadi pasar dengan jumlah penjualan rokok kedua tertinggi di dunia, setelah Tiongkok.

Setiap tahunnya, terhitung ada 316 juta batang rokok yang terjual di dalam negeri.

Indonesia juga menjadi negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia Tenggara, yaitu 65 juta orang. Diantara angka tersebut, 66% adalah laki-laki. 

Di saat yang sama, kanker paru terus menjadi ancaman terbesar sebagai kanker pembunuh pria dewasa nomor satu di Indonesia, dengan lebih dari 26 ribu pasien yang meninggal setiap tahunnya.

Tidak hanya perokok saja yang berisiko tinggi terkena kanker paru.

Faktanya, perokok pasif yang terekspos terus-menerus pada asap rokok memiliki risiko 20-30% lebih tinggi terhadap kanker paru.

Sebesar 23% lebih berisiko terhadap gangguan jantung, menurut penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal ini membuktikan bahwa perokok aktif maupun pasif perlu memiliki kesadaran untuk mengurangi risiko terkena kanker paru di masa mendatang. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.

1. Mengurangi dan membatasi jumlah rokok per hari

Asosiasi Medis Amerika menyatakan bahwa mengurangi jumlah rokok dari 20 ke 10 batang per hari akan  mengurangi risiko kanker paru sebesar 27%. 
Bahkan, risiko ini bisa dipangkas hingga 90% jika perokok memutuskan untuk berhenti sebelum berumur 45 tahun.

Sejauh ini, mengurangi atau berhenti dari kebiasaan merokok merupakan cara paling efektif untuk menghindari risiko kanker paru sedari dini.

2. Mengonsumsi ekstrak teh hijau, terutama yang mengandung Epigallocatechin Gallate (EGCG)

Teh hijau terkenal memiliki berbagai manfaat untuk tubuh, terutama karena daun teh hijau mengandung konsentrasi antioksidan yang sangat tinggi, yang disebut polifenol.

Salah satu polifenol dalam teh hijau yang paling bermanfaat adalah Epigallocatechin Gallate (EGCG). 
Penelitian yang dilakukan oleh Kushargina, Rimbawan, dan Setiawan (2018) menunjukkan bahwa antioksidan pada teh hijau dapat memperbaiki 50% kerusakan sel akibat asap rokok, terutama karena kandungan EGCG-nya yang tinggi. 

Di Indonesia, vipro-G merupakan satu-satunya suplemen multivitamin yang mengandung manfaat EGCG.

Ekstrak EGCG dalam vipro-G sangat bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas dari asap rokok, baik pada perokok aktif maupun pasif.

Selain itu, EGCG ini juga bermanfaat untuk mencegah sel kanker, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan pembuluh darah, jantung, dan otak. 

3. Menghindari paparan asap rokok

Mayoritas masyarakat di Indonesia tidak menyadari bahwa dirinya merupakan perokok pasif.

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko kanker paru pada non-perokok adalah dengan menghindari paparan asap rokok, baik di rumah maupun di tempat umum.

Misalnya, ketika di restoran, sebaiknya memilih untuk duduk di area bebas asap rokok.

Jika orang-orang terdekat adalah perokok, minta mereka untuk tidak merokok di rumah atau di dalam mobil. 

4. Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran

Sebuah penelitian dari Kaluza, et al. (2015) menemukan bahwa ternyata konsumsi buah dan sayuran berbanding lurus dengan pengurangan risiko gangguan pernapasan pada perokok.

Setiap satu porsi buah dan sayuran yang dikonsumsi harian dapat mengurangi risiko penyakit paru kronik sebesar 8% bagi perokok aktif dan 4% bagi perokok yang telah berhenti. 

5. Berolahraga secara rutin

Berolahraga secara rutin diperkirakan bisa mengurangi risiko kanker paru sebesar 20-30% pada wanita dan 20-50% pada pria, menurut penelitian dari National Medical Center, California.

Tidak hanya bagi perokok aktif, manfaat dari olahraga teratur ini juga dirasakan oleh perokok pasif.

BACA JUGAPDPI: Merokok Tingkatkan Potensi Terjangkit Covid-19 Sebesar 25%

Gerakan fisik aktif seperti olahraga bisa meningkatkan fungsi paru, mengurangi karsinogen dalam tubuh, dan mempercepat kemampuan tubuh untuk memperbaiki DNA yang rusak di paru-paru. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co