Turunkan Diabetes Tipe 2 dengan Diet Mediterania, Wajib Tahu!

20 November 2020 23:40

GenPI.co - Risiko diabetes masih mengancam bagi siapapun dengan pola hidup kurang sehat, termasuk asupa gula berlebihan. Salah satu yang disarankan adalah dengan dengan diet sehat rendah gula, salah satunya ala mediterania. 

Sebuah studi baru yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan wanita yang diet Mediterania 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan wanita yang tidak.

BACA JUGAAwas Diabetes! Ketahui Takaran Gula yang Pas dalam Sehari

Melansir laman Mind Body Green, penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Brigham and Women's Hospital, mengamati lebih dari 25.000 partisipan wanita dari Women's Health Study, yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun.

Meskipun studi kesehatan awal tidak dimaksudkan untuk menganalisis diet, peserta diminta untuk mengisi kuesioner frekuensi makanan (FFQ), menjelaskan apa yang mereka makan setiap hari.

Diet Mediterania menekankan lemak sehat, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak, serta biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan polong-polongan. 

"Ini sering dianggap sebagai makanan paling sehat dan paling berkelanjutan, karena persembahannya yang segar, beraroma, namun tidak membatasi," tulis peneliti.

Penelitian telah mengaitkan diet dengan pengurangan stres, kesehatan jantung, dan sekarang penurunan risiko diabetes tipe 2 — terutama untuk wanita. 

Untuk menemukan hubungan, peneliti meminta setiap peserta untuk menilai asupan makanan diet mediterania dari nol hingga sembilan.

BACA JUGADiabetes Diremehkan, Ingat 7 Hal Mengerikan Ini

Jumlah yang lebih tinggi untuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, dan ikan; kisaran menengah untuk asupan alkohol sedang; dan skor rendah untuk daging merah atau olahan.

"Wanita yang mengonsumsi makanan Mediterania pada awal penelitian mengembangkan diabetes tipe 2 pada tingkat yang lebih rendah 30% dibandingkan mereka yang tidak," papar peneliti.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co