Tolong! Pengin Beli Rumah Tapi Gimana Caranya?

GenPI.co - Setelah lulus kuliah, saya langsung bekerja sebagai karyawan swasta dan saat ini sudah memasuki tahun ketiga. 

Rencananya, saya ingin membeli rumah dalam waktu dekat, karena takut harga tanah dan bangunan semakin mahal di tahun mendatang.

BACA JUGA: Tips Menanam Microgreen, Bisa Kok Dilakukan di Tempat Indekos

Apa saja yang perlu diperhatikan generasi milenial seperti saya ini dalam membeli rumah pertama?”

(Alfin, Bogor.)

Jawaban:

Puspa Cintanya Djatmiko Retail Sales Associate

Kaum milenial memang sering ditakut-takuti bahwa mereka tidak akan bisa membeli rumah sendiri, karena harga tanah dan bangunan yang makin lama makin mahal.

Berkat pekerjaan, saya bisa memberikan tips agar kaum milenial berhasil membeli rumah sendiri.

Pertama, pilih unit dengan harga sesuai. Jangan sampai kamu kewalahan dalam membeli rumah karena tidak sesuai dengan pendapatanmu. Selain itu, perhatikan juga prospek pekerjaanmu dalam beberapa tahun mendatang.

Karena, jika kalian memilih untuk melakukan kredit pemilikan rumah (KPR), pihak bank punya ekspektasi pendapatan kalian akan bertambah dalam beberapa tahun. Sehingga, bunga cicilan rumah akan ditambah secara berkala.

Kedua, atur gaya hidup. Jangan besar pasak daripada tiang. Membeli rumah ini butuh perencanaan keuangan dalam jangka panjang. Jadi, jangan sampai kalian punya tunggakkan kartu kredit kalau berencana membeli rumah.

Ketiga, jujur dengan marketing bank. Marketing bank dituntut untuk memberikan program yang sesuai dengan nasabah, jadi mereka bisa menilai dan memberi kalian saran perihal keuangan kalian.

Mereka nantinya akan mengecek rekam jejak keuangan kalian di bank-bank lain dan menyarankan langkah apa saja yang bisa dilakukan agar bisa membeli rumah impian.

BACA JUGA: Obat Apa yang Aman Dikonsumsi saat Mabuk Perjalanan, Dok?

Terakhir, coba pilih KPR milenial. Melakukan KPR sebenarnya sama saja dengan menabung tiap bulan, cuma bedanya kamu sudah bisa langsung dapat rumah.

Ada beberapa bank yang menawarkan program KPR khusus untuk milenial. Bedanya dengan KPR biasa adalah bunganya yang relatif lebih kecil, sehingga cocok bagi generasi milenial yang baru mulai bekerja.(*)