GenPI.co - Masuk angin dipercaya sebagai salah satu jenis penyakit yang bisa sangat mengganggu.
Padahal hingga kini istilah masuk angin masih tidak dikenal di dunia medis. Masuk angin adalah jenis penyakit yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
BACA JUGA: Khasiat Biji Alpukat Bisa Bikin Wanita Makin Sempurna
Kondisi ini sering ditandai dengan gejala berupa kedinginan, mual dan muntah, meriang, sakit kepala, badan terasa tidak enak, nyeri otot, nafsu makan menurun, serta mudah merasa lelah.
Selain itu, demam, sakit perut, sering buang angin alias kentut, perut kembung, dan pegal-pegal.
Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kondisi ini, mulai dari kehujanan, menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, ataupun karena terlalu lama berada di ruangan ber-AC.
BACA JUGA: Hoki dan Rezekinya Kebangetan, 5 Zodiak Siap-siap Kaya Mendadak
Sebenarnya, masuk angin memiliki gejala yang mirip dengan penyakit flu atau influenza, tapi penyebab pastinya sulit diketahui.
Karena gejala dan penyebab kondisi ini bermacam-macam, cara mengatasinya pun beragam.
Mengobati kondisi ini dilakukan untuk mengeluarkan angin dari tubuh, sehingga kondisi kesehatan bisa kembali normal.
BACA JUGA: Rutin Minum Kencur Ternyata Manfaatnya Sangat Dahsyat!
Salah satu cara pengobatan yang biasa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan kerokan.
Cara ini dilakukan dengan mengerok bagian kulit, biasanya punggung, dengan uang logam dan balsam. Kerokan diyakini bisa mengeluarkan angin dari tubuh.
Meski tidak dikenal dalam dunia medis, bukan berarti masuk angin bisa disepelekan begitu saja.
Sebab, bisa jadi rasa tidak enak badan yang muncul merupakan gejala dari penyakit tertentu yang jika tidak ditangani bisa memperburuk kondisi tubuh, misalnya tanda penyakit jantung.
Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika gejala masuk angin tidak kunjung mereda atau malah makin memburuk.
Masuk angin sering juga ditandai dengan sendawa terus-menerus. Kondisi ini sering diyakini sebagai sinyal bahwa di dalam tubuh terdapat banyak angin yang harus dikeluarkan.
Selain itu, masih ada banyak kemungkinan penyakit yang bisa memicu tubuh mengalami gejala masuk angin.
Pemeriksaan medis dan pengobatan sangat dibutuhkan untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan akibat menyepelekan penyakit.
Berikut ini GenPI.co membeber beragam penyakit yang sering dianggap sebagai masuk angin.
1. Serangan jantung
Orang bisa keliru menduga gejala serangan jantung sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.
Serangan jantung selama ini memang dikenal memiliki keluhan yang khas, yakni sakit di dada sebelah kiri. Tapi, malah di situlah letak persoalannya.
Selain kemampuan awam yang terbatas dalam menganalisis ciri khas penyakit jantung, variasi intensitas rasa sakit itu sendiri juga dapat mengecoh.
Proses peradangan bukan hanya terjadi secara lokal di jantung, tetapi juga secara sistemik.
Peradangan itulah yang akhirnya membuat penderita serangan jantung mungkin akan merasa: lesu, pusing, tak bertenaga, suhu tubuh meningkat, keluar keringat dingin, mual dan muntah.
Semua gejala tersebut kiranya kerap ditafsirkan oleh orang awam sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.
Karena menduga itu, para penderitannya pun kemudian hanya mengakses pengobatan sederhana, seperti minta kerokan atau sekadar minum obat pereda rasa sakit.
Padahal, orang-orang tersebut membutuhkan penanganan medis lebih serius. Jadi, penderita gejala masuk angin harus ditangani dengan penuh kewaspadaan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner.
2. Sakit maag
Orang kiranya sering juga keliru menganggap gejala sakit maag sebagai penyakit masuk angin yang biasa.
Padahal, jika sakit maag tidak ditangani dengan tepat, bisa berkembang menjadi penyakit gastritis kronis.
Ada beberapa komplikasi yang berkaitan dengan gastritis kronis, seperti penyempitan esofagagus yang menyebabkan sulit menelan dan nyeri dada, peritonitis (dinding lambung robek) yang dapat menimbulkan infeksi serius, termasuk kanker lambung.
Berikut ini adalah beberapa gejala sakit maag yang bisa dikenali: Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada, Mual saat atau setelah makan.
Perut kembung dan terasa penuh, Mudah kenyang, Sering sendawa, Intoleransi terhadap makanan berlemak, Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit.
Naiknya asam lambung, Penurunan berat badan, Dalam kondisi parah, mual dan muntah biasanya akan terjadi secara terus menerus, hingga sulit bernapas.
3. Rematik
Sakit punggung adalah kondisi yang sering dikeluhkan seseorang ketika mengaku mengalami masuk angin.
Sakit punggung tersebut diyakin terjadi karena saraf pada punggung tertekan oleh angin atau gas yang berkumpul dalam tubuh.
Faktanya, sakit punggung bagian kiri maupun kanan dapat pula disebabkan oleh kondisi medis, seperti rematik hingga adanya gangguan organ dalam (ginjal, pankreas, usus besar, atau rahim).
4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA adalah penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat dengan gejala demam, pilek, dan batuk. Penyebab ISPA bisa karena infeksi virus atau bakteri.
Sebagian besar ISPA memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Tapi, apabila tidak segera ditangani dan infeksi sudah menyerang saluran pernapasan bawah, dan bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.
5. Demam berdarah dengue (DBD)
DBD maupun malaria juga termasuk penyakit infeksi yang sering terjadi di negara tropis.
Sayangnya, DBD dan malaria rentan dianggap pula sebagai masuk angin sehingga penanganannya bisa jadi terlambat.
Sebab, DBD dan malaria antara lain bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang juga dicirikan sebagai gejala masuk angin.
Padahal, tidak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News