Pasangan Malas Bahas Pernikahan, Jadi Tanda Tak Mau Berkomitmen?

GenPI.co - Saya memiliki pasangan yang berumur satu tahun lebih tua. Hubungan kami juga sudah berjalan kurang lebih dua tahun.

Kami baik-baik saja. Akan tetapi, ketika saya berbicara ke topik yang serius seperti pernikahan, pasangan saya selalu menghindar. Padahal, saya bercita-cita menikah muda.

BACA JUGA: Tak Terduga, 4 Hal Bikin Chemistry dengan Pasangan Makin Sempurna

Apakah itu tanda dia tidak serius? Apa yang harus saya lakukan ke depan?

(Viki Anjar, 23 tahun, Jakarta)

Jawaban:

Mutia Rahmi Pratiwi M.I.Kom, Pakar Komunikasi Interpersonal

Dalam intimate relationship sering kali terjadi miss komunikasi dalam membahas hubungan yang lebih serius.

Hal tersebut terjadi karena perbedaan tujuan dari masing-masing pihak dalam melihat hubungan mereka sendiri.

Bisa jadi kedua belah pihak sama-sama serius dalam menjalin hubungan, tetapi apakah tujuan dalam menjalin hubungan tersebut sudah sama?

Menikah bukan hanya tentang siap secara finansial semata, tetapi juga harus siap secara mental. Proses berkembang bersama-sama ini akan terus dialami setiap waktu.

Masalah pasangan menghindar bisa jadi salah satu ujian yang mesti dilewati agar masing-masing dapat belajar memahami satu sama lain.

Solusinya seperti apa? Komunikasi secara terbuka menjadi kunci untuk menjawab permasalahan tersebut.

Masing-masing pihak bisa saling membuka diri. Terutama terkait pandangan pribadi tentang keseriusan dan pernikahan.

Nah, untuk sampai di tahap keterbukaan tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Setiap pasangan memiliki waktu yang berbeda-beda.

Dalam teori yang dikemukakan Altman dan Taylor, mereka mengibaratkan manusia seperti bawang. Ketika bawang itu dikupas, ada beberapa lapisan di dalamnya.

Begitu pula dalam menjalin hubungan ini, kamu dan pasangan perlahan-lahan akan masuk ke setiap lapisan kehidupan masing-masing.

BACA JUGA: Pahami Kelebihan & Kekurangan Mencari Pasangan Hidup via Aplikasi

Hingga nanti saatnya, keduanya sama-sama sudah mencapai inti dan saling terbuka satu sama lain. (*)