Tas Anyaman, Solusi Pengganti Kantong Plastik di Banjarmasin

18 Maret 2019 09:07

GenPI.co - Salah satu kota di Indonesia yang terbilang berhasil dalam upaya mengurangi kantong plastik adalah kota Banjarmasin. Pemerintah Kota Banjarmasin membuat kebijakan tegas, melarang penggunaan kantong plastik di toko-toko ritel modern. 

Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Wali Kota No. 18 Tahun 2016 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, yang secara khusus mengatur penggunaan kantong plastik di toko-toko ritel modern. Bahkan, diet kantong plastik juga sudah dilakukan di sejumlah pasar terapung di Banjarmasin.

Kalau tidak ada kantong plastik, lantas bagaimana masyarakat Banjarmasin membawa barang belanjaan mereka?

Baca juga: Walhi Optimis Indonesia Bisa Bebas dari Sampah Plastik

Sejak kantong plastik dilarang oleh Pemkot Banjarmasin, warga setempat kembali menggunakan tas purun untuk membawa barang belanjaan mereka. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian LHK Novrizal Tahar (15/3).

“Sejak pemerintahnya melarang penggunaan kantong plastik, masyarakat Banjarmasin kembali menggunakan tas purun. Sebelum marak penggunaan kantong plastik, memang ta situ yang digunakan warga sebagai tas belanja,” kata Novrizal.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Novrizal, tas purun adalah tas anyaman khas Banjar yang digunakan sebagai pembawa belanjaan di pasar tradisional pada tahun 90-an. Saat ini, Pemkot Bajarmasin mempopulerkan kembali tas purun sebagai pengganti kantong plastik untuk belanja.

Dilansir dari Antara (15/2) Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menjadikan lima pasar tradisional sebagai percontohan penggunaan bakul purun. Dua dari lima pasar tradisional tersebut adalah pasar Teluk Dalam di Jalan Sutoyo S, dan di Pasar Pandu, di Jalan A Yani Km 3,5.

"Kalau berhasil efektif, maka akan kita terapkan di seluruh pasar tradisional lainnya di kota ini," ujarnya.

Selain ramah lingkungan, tas purun juga merupakan bentuk kesenian kerajinan tangan tradisional masyarakat Banjarmasin yang harus dilestarikan. Diharapkan, langkah Pemkot Banjarmasin untuk mempopulerkan tas purun bisa mengurangi jumlah sampah plastik secara signifikan, sekaligus memajukan produk kerajinan tangan daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co