Kerajinan Limbah Jerami Menjadi Bernilai di Tangan Novia Wella

20 Maret 2019 22:46

GenPI. co - Tangannya tak bisa diam, memegang jerami dan lem dari tepung terigu. Dari bahan-bahan itulah, Novia Wella membuat kerajinan berbagai jenis hewan. Dari hasil buah tangannya itu, karya kerajinannya dijual di pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Rabu malam (20/3/2019) disalah satu gudang di sebelah rumah di komplek asrama Polsek Lintau Utara, Kabupaten Tanah Datar, seorang gadis usia 25 tahun terlihat sibuk membuat ragam hewan.

Wella biasa disapa menuturkan kreasinya itu berawal saat masih duduk di bangku sekolah. Saat itu setiap siswa diharuskan menyerahkan hasil pekerjaan tangan mereka oleh guru. Meski belum sebagus seperti hasil karyanya saat ini, Wella pun berinisiatif membuat hewan dari bahan jerami dan kemudian menyerahkan hasil karyanya itu kepada guru dan berhasil mendapatkan nilai terbaik.

Melihat hasil karya sang anak, akhirnya Usman, ayah Wella yang saat itu mengalami kebangkrutan dari usaha berdagang alat dapur. Sang ayah mencoba meneruskan karya sang anak untuk dijadikan usaha keluarga. Usman memproduksi hasil-hasil karya dari jerami untuk kemudian dijual di pasar sebagai pencari nafkah.

Baca juga: Kembangkan Bakat, Anak Kepri Produksi Kain Batik

Keluarga Wella sebenarnya berasal dari Nagari Batubulat, Kecamatan Lintaubuo Utara, dan sejak tahun 80an sang ibu dan ayah merantau ke Bangkinang, Riau. Wella lahir dan menghabiskan masa kecil dan remajanya di Bangkinang. Namun, karena sang kakak menikah dan harus mengikuti suaminya yang tugas di Nagari Tanjung Bonai, Wella diajak sang kakak untuk menemaninya.

“Saat itu kami masih tinggal di Bangkinang, dan saya diajak kakak menemaninya. Saat itu ayah membuatnya sendiri dan menjualnya ke pasaran. Setelah duduk di bangku kuliah di Akademi Komunitas Tanahdatar, saya kemudian memulai kembali meneruskan usaha ini,” ujar Wella.

Hingga kini, Wella mulai fokus memproduksi hasil karyanya yang diberi nama Jerami Handicraft. Setelah menamatkan kuliahnya, Wella kemudian direkrut oleh Humas dan Protokol Pemkab Tanah Datar menjadi tenaga honorer, namun anak ketiga dari empat bersaudara itu tidak meninggalkan usahanya.

Malahan, anak dari pasangan Usman dan Yuharli itu, semakin meningkatkan usahanya. Usaha Wella yang kemudian gencar di promosikan oleh media itu akhirnya kemudian mampu mengantarkan dirinya meraih pemuda pelopor terbaik di Kabupaten Tanah Datar dan Provinsi, meraih pemuda inspiratif juara tiga di provinsi dan juara pertama di kabupaten, dan masuk nominasi Kalpataru 2019. 

Wella mengatakan, setidaknya untuk satu hasil karyanya dijual dengan harga bervariasi mulai dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 2 juta. “Untuk pembuatannya juga mengalami tingkat kesulitan yang berbeda, semakin banyak lekuk tubuh hewan yang dibuat, semakin rumit pembuatannya,” jelas Wella.

Untuk ukuran kecil, Wella mampu menghasilkan 10-20 ekor hewan perhari. Namun, untuk ukuran yang besar Wella mampu memproduksi 5-10 ekor perhari. Usaha yang digelutinya itu, juga saat ini menggunakan tenaga kerja yang diperbantukan untuk mencari bahan baku. “Jerami kadang dapat diminta saat warga panen, ada juga yang dibeli. Namun, untuk pernak-pernik di beli ke Bukittinggi,” jelasnya.

Wella saat ini mengakui jika dirinya kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, juga berimbas pada hasil karyanya. Wella berharap usahanya mampu berkembang dan menampung tenaga kerja lebih banyak dan mampu menghasilkan hasil karya yang lebih bagus dan merambah pasar lebih besar.

Saat ini hasil karya Wella sudah merambah pasar hinga ke provinsi tetangga seperti Pekanbaru, Teluk Kuantan, Bangkinang, Padang, Pasir Pangiraian. Wella memasarkan hasil karyanya sendiri bersama keluarganya terutama saat libur lebaran.  Wella juga memasarkan karyanya melalui media sosial yang dimilikinya. Ia juga tengah mengurus hak cipta hasil karyanya itu agar tidak di klaim oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co