GenPI.co - Kekerasaan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan para orang tua rupanya membawa dampak psikis bagi sang buah hati. Saat kekerasan terjadi, anak cenderung akan mengalami perubahan dalam hidupnya yang sering tak disadari.
Kondisi ini tentu menimbulkaan trauma dah kesedihan pada diri sang anak. Bahkan mereka pun menjadi takut pada kedua orang tuanya sendiri.
Selain itu, masih ada 4 tanda lainnya yang dirasakan sang anak saat ia mengalami KDRT. Simak ulasannya seperti dilansir dari berbagai sumber :
BACA JUGA: Tularkan 4 Kebiasaan Makan Sehat untuk si Kecil, Dijamin Lahap!
1. Menutup diri
Hal pertama yang perling terasa si kecil menjadi korban KDRT adalah cenderung diam dan menutup diri. Pasalnya, orang tua harus peka dengan hal yang dilakukan anak seperti ini.
Anak dan selalu melihat KDRT di rumah berusaha menyembunyikan apa yang dia rasakan dan memutuskan untuk tidak berbicara.
2. Mudah berbohong
Terbiasa menjadi korban KDRT menjadi hukuman tersendiri untuk mental si kecil. Agar ia tidak mengalami kekerasan, anak cenderung mudah berbohong dalam berbagai situasi untuk menutup kekerasan berlebih yang bisa ia dapatkan dari orang tuanya.
Kebiasaan berbohong ini dapat dia lakukan pada lingkungan sekitar dan menjadi dampak buruk untuk masa depan.
3. Dilanda kecemasan
KDRT dapat terjadi kapan saja. Maka jangan heran anak menjadi saksi bisu KDRT di rumah dan sering dilanda kecemasan.
Rasa cemas berlebih nantinya dapat memicu ketakutan, depresi hingga tidak bisa menahan emosi dirinya sendiri.
BACA JUGA: Bedong Bayi dan 3 Cara Instan Tidurkan Si Kecil di Malam Hari
4. Haus perhatian
Terakhir, anak yang menjadi korban kekerasan rumah tangga akan cenderung haus perhatian. Karena tidak menapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, dia mampu mencari perhatian di luar rumah. Mulai dari saudara, tetangga hingga guru di sekolah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News