Unik! Tradisi Gantung-Gantung pada Perayaan Isra Miraj di Penyengat

03 April 2019 06:52

Genpi.co— Hari ini 3 April 2019, Umat Muslim memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. 

Isra Miraj merupakan kejadian  penting dalam kalender Islam, karena menjadi peristiwa saat Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menunaikan salat lima waktu dalam sehari.

Di Indonesia, Isra Miraj diperingati dengan berbagai cara dan budaya. 

Di Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, masyarakat memperingati Isra Miraj dengan berdoa bersama di Masjid Raya Sultan Riau.

Tak hanya itu, ada tradisi unik dan khas yang dilakukan setiap memperingati Isra Miraj, yaitu Gantung-gantung.

Tradisi yang dilakukan sehari sebelum Hari Isra Miraj tersebut, sudah dilakukan puluhan tahun lamanya di pulau yang berada di perairan Tanjungpinang ini.

Pada Selasa malam (2/4), pengurus Masjid Raya Sultan Riau menggelar tradisi Gantung-gantung.

“Mungkin ini [Gantung-gantung] hanya tinggal di Penyengat. Itu adalah sistem orang-orang dulu disini. Menjadi satu sarana dakwah menghimpun orang datang beramai-ramai yang dibuat pengurus Masjid.” kata Raja H Abdurrahman Jantan, Ketua Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.

Menurut Abdurrahman,  Gantung-gantung menjadi simbol tingkatan langit. Menggambarkan perjuangan Nabi Muhammad SAW saat naik ke langit. 

Perjuangan rasul tersebut disimbolkan masyarakat di Penyengat, dengan aktivitas berebut sejumlah barang yang digantung di atas langit-langit halaman masjid.

Baca juga: Libur Isra Miraj, Tempat Wisata di Jakarta Ini yang Cocok untuk Dikunjungi

Awalnya yang digantung hanya setanggi  atau kemenyan dan bunga rampai.

“Setanggi dan bunga rampai untuk mengingatkan kita akan kematian,” kata Abdurrahman. 

Saat ini benda yang digantung juga ada makanan ringan, peralatan rumah tangga, dan alat tulis. Penambahan item tersebut untuk menambah daya tarik masyarakat datang berkunjung. 

Makanan ringan digantung pada tali pancing di halaman Masjid Raja Sultan Riau. Para jemaah duduk di bawah gantungan tersebut. 

Setelah selesai acara, bukan hanya benda-benda yang digantung saja yang diambil. Tali pancing dan benang jaring pun tak luput diperebutkan. 

Jemaah mengambil tali pancing dengan berbagai alasan, antara lain untuk memancing ikan, penangkal dari hal buruk, atau dijadikan aksesoris.

Masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi nelayan juga meyakini jika menggunakan tali pancing dan benang jaring  saat perhelatan Gantung-gantung, dapat membuat hasil tangkapan ikan mereka menjadi berlimpah.

Kegiatan lainnya adalah pembacaan hikayat Isra Miraj, yang dilakukan oleh sejumlah orang. 

Seluruh kegiatan tradisi Gantung-gantung tak jarang baru selesai dinihari. 

“Saya harap ini jangan sampai hilang begitu saja. Karena sudah menjadi tradisi turun temurun dan Penyengat satu-satunya tempat yang melakukan. Apalagi Penyengat sudah menjadi tempat wisata.” tutupnya.

Sejumlah benda yang digantung saat gelar tradisi Gantung-gantung (foto: Kamarul Ikhram)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co