Padukan Motif, Jadi Model Baju Batik 2019 Yang Trendy

18 April 2019 16:33

GenPI.co - Pesona kain batik tak pernah lekang oleh waktu yang selalu dapat diaplikasikan pada model baju batik 2019 bahkan makin fashionable. Siapapun bisa tampil modis dengan batik. 

Sebagai salah satu wastra nusantara, saat ini batik telah bertransformasi ke dalam pakaian casual siap pakai (ready to wear) yang nyaman dan fashionable. Meninggalkan kesan kuno, batik pun telah berkembang ke dalam guratan desain yang unik. 

Salah satu desainer kondang, Denny Wirawan berhasil menyulap motif batik pesisir ke dalam rancangan yang playfull dan segar. Hal ini ciptakan agar generasi milenial tetap bisa bergaya dengan batik.

”Di era digital ini kita pun harus mengikuti perkembangan zaman untuk meraih pasar yang lebih luas terutama generasi milenial. Sumber inspirasi saya dari buku, film, musik dan kegiatan travelling yang sering saya lakukan," ungkap Denny kepada GenPI.co belum lama ini.

Pada salah satu tema koleksinya, Denny menggunakan batik Pekalongan dan Solo. Motif pesisir tersebut khas dengan corak floral berpadu dengan warna musim semi dan musim panas seperti merah terang, pink, kuning, biru, oranye. Ciri khas Denny terletak pada konsep padu padan serta tabrak motif (clash pattern) dan warna.

Keseluruhan rancangannya berbahan nyaman dan lembut digunakan sehari-hari  karena menggunakan 100% kain katun bertekstur ringan. Uniknya koleksinya terlihat spesial karena tambahan aksesories hair piece berupa susunan bunga sintetis dan juga keranjang bunga yang dikenakan model.

Lain halnya dengan desainer senior, Itang Yunasz. Lewat label fashion miliknya bertema ‘Kamila’, ia mengkombinasikan batik lockan dengan kain jumputan dari Sumatera Selatan. Di kalangan pengrajin Jawa, pengembangan jumputan dikombinasikan dengan batik, sedangkan di Sumatra Selatan dikenal sebagai 'kain pelangi' yang dibuat dengan teknik tenun yang bertepi songket.

"Batik Lockan dahulunya dibuat dengan teknik batik di atas kain sutera dengan dominasi warna biru dan warna latar belakang putih atau cream. Kemudian motif parang memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah dan simbol kesejahteraan," ujarnya.

Kedua Wastra Nusantara tersebut, ia tuangkan ke dalam motif print dengan kesan eksotis dan dramatis. Rancangannya semakin memukau dengan pemilihan material helai poly twill dan crape silky yang di print dengan ketiga motif batik tersebut.

Sementara itu untuk palet warna, ia menggunakan warna yang sangat lekat dengan motif lokcan, yakni hijau, oranye dan nude yang menarik. Sementara motif parang tampil dalam balutan warna oranye, dan motif jumputan hadir dalam tiga warna yakni maroon, tobacco brown dan light brown.

"Koleksi 'Kamilaa' ini sangat beragam, mulai dari pilihan celana panjang yang dipadankan dengan tunik atau pun blus sebagai atasannya yang disempurnakan dengan outer. Selain itu ada dress, kaftan, palazzo juga dihadirkan sebagai pilihan," pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co