Menggemparkan Dunia, Presiden Chad Tewas Ditembak Orang Misterius

21 April 2021 20:48

GenPI.co - Presiden Chad Idriss Deby (68) menginggal dunia saat mengunjungi medan perang. Setelah pejuang Boko Haram melancarkan serangan mematikan di pangkalan militer Chad di desa Bohoma.

Angkatan bersenjata Chad mengejutkan negara dengan mengumumkan bahwa Deby telah meninggal karena luka yang dideritanya saat memimpin tentara di garis depan melawan pemberontak yang bergerak maju dari utara menuju ibu kota, N’Djamena.

BACA JUGA: Jangan Ganggu Iran, Senjata Nuklirnya Ngeri-Ngeri Sedap

“Presiden republik, kepala negara, panglima tertinggi angkatan darat, Idriss Deby Itno, baru saja menghembuskan nafas terakhir saat mempertahankan integritas bangsa di medan perang,” kata juru bicara militer Azem Bermandoa Agouna dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Rabu (21/4/2021).

Sebagai informasi, Deby dibesarkan di wilayah timur laut Ennedi. Dia bergabung dengan tentara pada awal tahun 1970-an, pada saat Chad dicekam oleh perang saudara yang berkepanjangan, dan menerima pelatihan militer tambahan di Prancis.

Deby naik pangkat menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata dan akhirnya berkuasa dengan memelopori pemberontakan tahun 1990 yang menggulingkan pemimpin otoriter Hissene Habre, setelah hubungan kedua pria itu memburuk.

Dia secara resmi menjabat pada Februari tahun berikutnya, dan kemudian memenangkan pemilihan pada tahun 1996 dan lagi pada tahun 2001 sebelum mendorong perubahan konstitusi pada tahun 2018 yang memungkinkannya untuk tetap berkuasa hingga tahun 2033.

Deby dianggap sebagai kunci utama dalam perang internasional melawan kelompok bersenjata di Afrika Barat dan Tengah dan sekutu utama kekuatan Barat.

Di bawahnya, pasukan Chad menjadi kekuatan regional utama dalam pertempuran melawan ISIS dan kelompok yang terkait dengan al-Qaeda di bagian Barat Sahel dan Boko Haram di Danau Chad Basin.

Sementara itu, Gedung Putih menyampaikan 'belasungkawa yang tulus' kepada rakyat Chad dan mengatakan Amerika Serikat mendukung 'peralihan kekuasaan secara damai sesuai dengan konstitusi Chad'.

BACA JUGA:  Bikin Bangga, Iran Salut dengan Indonesia soal Nuklir

Dalam perjalanan kampanye, Deby telah berjanji untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di negara yang diliputi kekerasan setelah bertahun-tahun serangan oleh kelompok bersenjata dan pemberontakan yang melanggar batas-batasnya.

Deby meninggalkan istrinya Hinda Deby Itno, yang dinikahinya pada 2005, beserta anak-anak mereka, serta anak-anak dari perkawinan sebelumnya.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co