GenPI.co - Perang Rusia dengan Ukraina dimulai. Pasukan pencabut nyawa Ukraina bergelimpangan. Puluhan tewas ditembak sniper Rusia.
Puluhan tentara Ukraina dilaporkan tewas dalam peperangan senyap dengan Sniper Rusia. Mereka bergelimpangan tanpa sempat memertahankan diri.
BACA JUGA: Ngakunya Kebal Hukum, Nggak Tahunya Jozeph Bakal Dideportasi
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyampaikan, 30 tentara negaranya tewas di perbatasan Rusia. Mayoritas ditembaki sniper.
Kuleba melaporkan hal tersebut dalam konferensi virtual dengan sekitar 100 jurnalis dari 30 negara lebih.
"Situasi sekarang tentara Ukraina diperintahkan untuk tidak bereaksi atas segala provokasi di garis depan," kata Kuleba.
Sniper Rusia dituding menddapat komando membunuh lawan. Dan korbannya adalah pasukan Ukraaina yang tidak memerlohatkan tindakan agresif.
"Kami menderita sangat banyak dari tembakan sniper. Begitu pun dengan masyarakat kami," tambah Kuleba.
Menlu Ukraina juga menyampaikan Rusia terus menambah pasukan militernya di perbatasan dengan Ukraina.
"Selama berminggu-minggu tentara Rusia terus berdatangan di wilayah dekat perbatasan kami di timur laut, timur, dan selatan."
BACA JUGA: Moeldoko In atau Out? Tanya Orangnya Langsung yuk!
Pasukan yang ditumpuk di perbatasan itu tidak hanya tentara. Ada juga penerjun payung. Ada juga sistem elektronik yang dapat menghambat komunikas di area Ukraina.
Belum lagi rudal balistik dan mesin perang gahar memungkinkan penyerangan. Juru bicara Pentagon John Kirby mengungkapkan, penempatan itu merupakan kabar yang paling mengkhawatirkan.
"Ini adalah mobilisasi terbesar sejak 2014, yang menghasilkan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata Kirby. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News