Putin Tabuh Genderang Perang, AS-China Ditantang, Dunia Gemetar

22 April 2021 23:23

GenPI.co - Ketika perpecahan antara Rusia dan Barat melebar, Presiden Vladimir Putin telah menggunakan pidato kenegaraan tahunannya untuk memperingatkan bahwa Moskow siap untuk menanggapi dengan keras setiap provokasi asing, tak terkecuali Amerika Serikat ataupun China.

Berbicara kepada pejabat tinggi dan legislator dari kedua majelis parlemen Rusia di ibu kota, Putin mengatakan pemerintahnya berusaha untuk memiliki hubungan baik dengan negara lain dan berharap tidak ada negara asing yang akan melewati 'garis merah' Kremlin.

BACA JUGA: Situasi Makin Mencekam, Iran Ngamuk Naik Pitam, Dunia Gemetar

“Kami ingin hubungan baik dan benar-benar tidak ingin merusak jembatan. Tetapi jika seseorang salah mengira niat baik kami sebagai ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan jembatan ini, mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan asimetris, cepat dan kasar," tegas Putin dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (22/4/2021).

Komentarnya muncul ketika hubungan Rusia-Barat jatuh ke posisi terendah pasca-Perang Dingin, dengan perpecahan atas pemenjaraan kritikus Kremlin Alexey Navalny dan kebuntuan yang berkelanjutan atas konflik yang membara di negara tetangga Ukraina.

Moskow mendapat kecaman keras dari kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Uni Eropa, sejak awal tahun atas penanganannya atas kasus Navalny.

Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan memburuk karena kekhawatiran di Kyiv dan ibu kota sekutunya atas peran Moskow dalam peningkatan permusuhan di wilayah Donbas yang dilanda konflik.

Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas meningkatnya bentrokan di daerah itu, tempat pasukan Ukraina memerangi pasukan separatis yang didukung Rusia sejak pemberontak merebut sebagian wilayah di sana pada April 2014.

BACA JUGA: Merinding, Titah Putin Bikin Gemetar, Ukraina Bisa Hancur Lebur

Ukraina, sekutu Baratnya, dan NATO menuduh Rusia merekayasa pembangunan 'provokatif' puluhan ribu pasukan di sepanjang perbatasan bersama di wilayah tersebut serta di Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada Maret 2014.

Kremlin telah membantah memainkan peran apa pun dalam konflik di Donbas dan menggambarkan pergerakan pasukannya di sepanjang perbatasan barat dengan Ukraina dan di Krimea sebagai pertahanan, menambahkan unit militer akan tetap di posisi selama Moskow mau.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co