Merinding, Nigeria Ampun-ampunan, Kematian Warga di Mana-mana

24 April 2021 18:28

GenPI.co - Pembunuhan di Nigeria semakin mengerikan. Terbaru tiga mahasiswa yang diculik dari universitas mereka di barat laut Nigeria awal pekan ini ditemukan tewas mengenaskan.

Pembunuhan yang diumumkan pada hari Jumat (23/4/2021) adalah peningkatan penculikan massal di Nigeria utara yang dilakukan oleh geng kriminal yang dikenal secara lokal sebagai bandit.

BACA JUGA: Titah Maut Taliban Menggemparkan Dunia, Seret AS, Biden Ketakutan

Orang-orang bersenjata menyerang Universitas swasta Greenfield di negara bagian Kaduna pada hari Selasa, menewaskan satu anggota staf dan mengambil sejumlah siswa yang tidak diketahui jumlahnya.

Itu adalah serangan kelima yang diketahui di sekolah atau perguruan tinggi sejak Desember 2020.

"Dalam tindakan kejahatan tanpa pikiran dan kejahatan belaka, para bandit bersenjata yang menculik mahasiswa Universitas Greenfield telah menembak mati tiga mahasiswa yang diculik," kata Samuel Aruwan selaku komisaris urusan dalam negeri dan keamanan internal negara bagian Kaduna, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (24/4/2021).

Lebih lanjut, menurutnya, bahwa mayat siswa ditemukan di sebuah desa yang dekat dengan universitas tersebut.

Semenatra, dua staf universitas menyatakan bahwa 20 mahasiswa bersama dengan tiga staf non-akademik diculik, tetapi pejabat negara tidak dapat memastikan jumlah tersebut.

Geng-geng bersenjata berulang kali menyerang sekolah dan universitas di bagian utara Nigeria dalam beberapa bulan terakhir, menculik lebih dari 700 siswa.

Sedangkan, para ahli setuju bahwa kasus penculikan massal yang berkembang adalah cabang dari perusahaan kriminal penculikan-untuk-uang tebusan yang berkembang pesat yang telah menjadi salah satu tantangan keamanan utama Nigeria.

“Sekolah adalah sasaran empuk. Mereka menargetkan anak-anak sekolah dan juga perempuan karena insentif di balik pembebasan mereka jauh lebih tinggi. Selain itu, pria selalu dianggap memiliki posisi yang lebih tinggi untuk memiliki keuangan guna menjamin pembebasan istri dan anak-anak mereka," ungkap Ikemesit Effiong, kepala penelitian di SB Morgen (SBM) Intelligence, sebuah firma analisis risiko politik yang berbasis di Lagos.

BACA JUGA: Merinding, Turki Kirim Hawa Neraka ke China, Xi Jinping Ketakutan

Pemerintah dan pasukan keamanan juga sebagian besar tidak dapat menghentikan serangan karena mereka berjuang untuk menahan kekerasan dan kriminalitas yang semakin parah di seluruh negeri.

Sebelumnya, penduduk setempat menerangkan sebanyak 60 orang mungkin terbunuh dalam amukan Rabu di sekitar selusin desa di negara bagian itu, tetapi hanya sembilan mayat yang telah ditemukan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co