Joe Biden Menghina Kim Jong-un, Jenderal Korut Turun Tangan

03 Mei 2021 02:10

GenPI.co - Hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat kembali memanas pasca pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang dianggap sebagai serangan verbal kepada Kim Jong-un.

Korea Utara kembali naik pitam dan mengecam Amerika Serikat dan sekutunya Korea Selatan lantaran dugaan Amerika Serikat menghina martabat pemimpin tertinggi Korut.

BACA JUGA: Sadisnya Ampun-ampunan, Kim Jong-un Hukum Mati Pejabatnya

Melansir dari kantor berita KCNA, Kementrian Luar Negeri Korea Utara menuduh AS menghina lantaran mengkritik situasi hak asasi manusia di negara itu.

Seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya, menyampaikan bahwa kritik tersebut merupakan provokasi yang mengindikasi Amerika Serikat siap bertarung dengan Korea Utara.

Direktur Jenderal Urusan Amerika Serikat pada Kemlu Korea Utara Kwon Jong Gun menyoroti kebijakan Joe Biden yang disamaikan di hadapan Kongres AS.

Presiden baru Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa program nuklir di Korea Utara dan Iran menimbulkan ancaman yang akan ditangani melalui diplomasi dan pencegahan yang tegas.

Menurut Kwon, pernyataan Biden tersebut merupakan pernyataan permusuhan dan pelanggaran hak Korea Utara untuk membela diri.

"Pernyataannya jelas mencerminkan niatnya untuk tetap menegakkan kebijakan permusuhan terhadap DPRK (Korea Utara) seperti yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat selama lebih dari setengah abad," kata Kwon.

Lebih lanjut, Kwon mengatakan bahwa diplomasi Amerika Serikat merupakan pemanis untuk menutupi tindakan permusuhan dan pencegahan merupakan ancaman nuklir ke Korea Utara.

Kwon juga mengatakan bahwa kebijakan Biden merupakan langkah untuk memaksa Korea Utara mengikuti perintah Amerika Serikat.

"Sekarang setelah kebijakan Biden menjadi jelas, Korea Utara akan dipaksa untuk menekan langkah-langkah yang sesuai, dan seiring waktu AS akan berada dalam situasi yang sangat serius," ujar Kwon.

BACA JUGA: Cantik dan Pintar, tapi Takut Dipotong-potong Kim Jong Un

Sementara itu, negosiasi antara Korut dan AS terhenti setelah serangkaian pertemuan presiden Amerika Serikat terdahulu, Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gagal bersepakat.

Di sisi lain, hingga kini Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat belum mengomentari pernyataan terbaru Korea Utara.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co