Mendadak China Ngamuk ke Selandia Baru, Perang Besar Berhembus

07 Mei 2021 14:48

GenPI.co - China mengamuk ke Selandia Baru atas tuduhan 'tidak berdasar' tentang perlakuan buruk terhadap Uighur, dan menggarisbawahi perjuangan Wellington untuk menemukan jalan tengah antara mitra dagang terbesarnya dan sekutu tradisional Baratnya.

Beijing mengungkapkan kemarahan setelah parlemen Selandia Baru mengeluarkan mosi yang menyatakan 'keprihatinan besar' atas pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan minoritas Muslim Uighur di provinsi Xinjiang China.

BACA JUGA: Inggris dan Prancis Memanas, Kapal Angkatan Laut Siap Bergerak!

Partai Buruh yang berkuasa di Perdana Menteri Jacinda Ardern bersikeras bahwa rujukan apa pun terhadap genosida dihapus dari mosi, yang diajukan oleh partai oposisi kecil, tetapi langkah itu gagal untuk menenangkan kedutaan China di Wellington.

Kedutaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa parlemen Selandia Baru ikut campur dalam masalah yang menyangkut kedaulatan China.

"Langkah ini sangat mengganggu urusan dalam negeri China dan bertentangan dengan hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional," kata dia dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Jumat (7/5/2021).

Kedutaan menerangkan mosi itu akan 'merusak rasa saling percaya antara China dan Selandia Baru'.

Setidaknya satu juta orang Uighur dan orang-orang dari sebagian besar minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang, menurut kelompok hak asasi manusia, yang menuduh pihak berwenang mensterilkan wanita secara paksa dan melakukan kerja paksa.

BACA JUGA: Cari Gara-gara, Taliban Kepung Afghanistan, Bikin Gemetar

Pemerintah kiri-tengah Ardern terlihat kurang vokal daripada sekutunya dalam mengutuk pelanggaran tersebut, yang mengarah pada tuduhan bahwa itu adalah tautan lemah dalam aliansi intelijen Five Eyes yang dipimpin Amerika Serikat yang juga mencakup Inggris Raya, Kanada, dan Australia.

Namun, sekutu seperti Australia telah jauh lebih blak-blakan dalam kritik mereka, memicu pungutan hukuman dari Beijing atas lebih dari selusin impor Australia, termasuk anggur dan barley.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co