Brigade Penghancur Israel ke Luar Kandang, Zionis Kian Terguncang

GenPI.co - Al Qassam, pasukan tempur paling mematikan milik Hamas sudah ke luar kandang. Israel bisa dibuat kian terguncang. Zionis bisa dibuat panas dingin.

Inilah pasukan penghancur Israel. Menurut pernyataan Direktur CIA George Tenet pada 2000, Hamas telah melatih kemampuan tempur mematikan ke Brigade ini.

BACA JUGA: Titik Lemah Iron Dome Diserang, Israel Langsung Goyang

Pasukannya bisa melakukan serangan dengan bahan kimia beracun. Pada 2014 mereka meluncurkan pesawat pengintai Palestina (UAV) pertama yang disebut Ababeel1.

Kekuatan Pasukan Sebagai pasukan militer dengan berbagai sel rahasia, jumlah anggota Brigade Al Qassam tak diketahui pasti.

International Crisis Group pada 2009 menggambarkan kekuatan pasukan ini diperkirakan 7.000 - 10.000 anggota penuh waktu, dengan sekitar 20.000 cadangan.  

Meski pun sayap militer Hamas dan perpanjangan dari tujuan ideologis Hamas, Brigade disusun sebagai organisasi yang berbeda dan terpisah yang dapat bertahan hidup seandainya Hamas Bubar.

Brigade ini beroperasi dengan tingkat kemandirian yang signifikan dalam pengambilan keputusan mereka.

Brigade memelihara situs web mereka, termasuk versi bahasa Inggris, yang memublikasikan tujuan dan aktivitas mereka.

Ini digunakan untuk mengklaim bertanggung jawab atas serangan mereka ke Israel.

Pendanaan Hamas berasal dari berbagai sumber resmi dan swasta. Arab Saudi dan Iran disebut menjadi sumber bantuan keuangan terbesar.

Jumlah pasti keuangan pasukan ini sulit dipastikan. Prediksinya, jumlahnya sangat besar.

"Habisnya kesabaran kami dan rakyat kami akan menimbulkan konsekuensi bagi Israel. Dan kami memperingatkan saat ledakan," kata Abu Ubaida, salah seorang tokoh Brigade Alqassam.

BACA JUGA: Israel Kena Karma Terus, Iron Dome Gagal Cegat Rudal Suriah

Pasukan ini memang menjadi momok menakutkan bagi militer Israel. Pasukan tempur ini sering disebut tameng hidup.

Dengan ratusan roket, Brigade Al Qassam langsung membuat Iron Dome Israel kewalahan.

“Yang paling terkenal, mereka mengadopsi penggunaan bom bunuh diri, menggambarkan mereka sebagai F-16 rakyat Palestina,” tulis laporan pemerintah Australia. (*)