Irak Mencekam, Serangan Mematikan Hantam Aktivis dan Jurnalis

26 Mei 2021 08:40

GenPI.co - Irak tidak sedang baik-baik saja. Pasalnya di Kota Baghdad terjadi bentrokan yang menewaskan dua warga sipil dan 28 cedera.

Dilansir dari trtworld.com, ribuan orang melakukan protes di Baghdad untuk menuntut keadilan atas gelombang serangan mematikan terhadap aktivis dan jurnalis pro-demokrasi.

BACA JUGAIngin Israel dan AS Mati, Kelompok Syiah di Irak Janjikan..

Petugas medis dan polisi mengatakan para pengunjuk rasa banyak yang terluka.

Kondisi itu setelah ketika polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Ada lima polisi terluka oleh proyektil yang dilemparkan ke arah mereka selama operasi, Selasa (25/5/2021).

"Korban tewas bernama Mohammad Baker dari kota Selatan Diwaniya meninggal di rumah sakit Al-Kindi, akibat luka tembak di leher," kata sumber medis.

Sumber medis lain kemudian mengatakan, orang lain telah meninggal, tetapi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Para korban tewas ditembak mati dengan senjata peredam suara oleh orang tidak dikenal.

Adapun para demonstran berkumpul di alun-alun utama ibu kota Irak termasuk Tahrir, ketika polisi dikerahkan.

"Revolusi melawan partai," teriak mereka.

BACA JUGAKejam, Presiden Mali Disikat Militernya Sendiri

Sejak jatuhnya diktator Saddam Hussein dalam invasi pimpinan AS tahun 2003, partai-partai politik telah mengendalikan kehidupan di Irak dan korupsi telah menjangkiti lembaga-lembaga negara.

Sementara itu, Juru kampanye Anti-pemerintah Ihab al-Wazni tewas di Kota Suci Muslim Syiah Karbala pada 9 Mei.

Tepat, sehari sebelum jurnalis terkemuka Ahmed Hassan juga ditembak di Irak selatan. Dia tetap koma setelah menjalani operasi otak.

Pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan penculikan telah menargetkan lebih dari 70 aktivis sejak gerakan protes meletus melawan korupsi dan ketidakmampuan pemerintah pada 2019.

Pihak berwenang secara konsisten gagal untuk secara terbuka mengidentifikasi atau menuntut para pelaku pembunuhan, yang belum diklaim.

Namun, para aktivis telah berulang kali menyalahkan kelompok bersenjata terkait Iran yang memiliki pengaruh besar di Irak. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co