GenPI.co - Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Mark Lowcock mengimbau kepada Dewan Keamanan agar memprioritaskan bantuan untuk warga Suriah.
Baginya, jangan memotong bantuan lintas perbatasan untuk sekitar 3 juta warga Suriah di utara negara itu, saat kekuatan veto Rusia mempertanyakan pentingnya operasi jangka panjang.
BACA JUGA: Kejam, Presiden Mali Disikat Militernya Sendiri
"Kami ingin melihat lebih banyak bantuan lintas batas," katanya dilansir dari Reuters, Kamis (27/5/2021).
Dia mengemukakan jika kondisi tersebut agar bisa dipastikan sejumlah pihak.
"Operasi lintas batas yang merupakan jalur penyelamat bagi lebih dari 3 juta orang tidak dapat diganti. Kami mengharapkan Dewan ini untuk memastikan bahwa garis kehidupan tidak terputus," tambahnya.
Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang pertama kali mengesahkan operasi bantuan lintas batas ke Suriah pada tahun 2014 di empat titik.
BACA JUGA: Duh! Israel Kembali Lakukan Manuver Keji Terhadap Palestina
Tahun lalu, mengurangi akses ke satu titik persimpangan dari Turki karena penentangan dari Rusia dan China atas pembaruan keempatnya.
Pertikaian lain kemungkinan besar terjadi atas pembaruan mandat untuk operasi tersebut, yang mana akan berakhir pada 10 Juli.
Sebuah resolusi cukup penting memperpanjang persetujuan dewan, tetapi membutuhkan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto dari salah satu negara dari lima anggota tetap, yakni Rusia, China, Amerika Serikat, Prancis dan Inggris.
Beberapa anggota dewan sudah mendorong untuk meningkatkan jumlah titik akses bantuan lintas batas.
"Jika tidak, orang akan mati. Sesederhana itu," kata Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Richard Mills kepada Dewan pada hari Rabu.
Menurutnya, satu titik bantuan saja tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Suriah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News