GenPI.co - Hamas memiliki total 500 km terowongan- yang disebut Metro- di seluruh Gaza yang dihancurkan militer Israel dalam perang 11 hari hanya 5 persennya saja.
Hal itu dikatakan Pemimpin Hamas Gaza Yahya Sinwar pada Rabu (26/5) dalam pidato perdananya sejak pertempuran berakhir.
BACA JUGA: Ancaman Bos Hamas untuk Israel, 10 Ribu Pembom Bunuh Diri Bakal..
Sinwar juga memperingatkan bahwa kelompok teror Islam memiliki 10.000 martir di Israel yang siap bergerak jika Yerusalem dirugikan.
“Di masa mendatang, kami akan melakukan perlawanan rakyat yang maju, yang punggungnya akan dilindungi oleh perlawanan militer,” tambahnya.
Sinwar juga mengungkap bahwa tak lama sebelum gencatan senjata diberlakukan, Hamas telah merencanakan untuk menembakkan 300 roket sekaligus, dengan 150 roket diarahkan ke Tel Aviv.
Namun aksi itu urung dilaksanakan lantaran pihaknya memutuskan untuk menghormati upaya mediasi Mesir dan Qatar.
Sinwar mengklaim Hamas memiliki kemampuan meluncurkan ratusan roket per menit, dengan jarak tempuh 100-200 km.
BACA JUGA: Sabotase Makin Gencar, Satu Lagi Pabrik di Iran yang Meledak
Pemimpin Hamas itu juga menekankan bahwa gencatan senjata dengan Israel tidak bersyarat dan tidak ada kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Terkait terowongan yang rusak oleh hantaman serangan Israel, Sinwar mengungkapkan bahwa pihaknya memperbaiki dalam beberapa hari.
Jalur Gaza sendiri memiliki luas 365 kilometer persegi, yang berarti jika klaim Sinwar benar, maka sistem terowongan harus menutupi sebagian besar daerah itu.
"Pendudukan (Israel-red) gagal menghancurkan metro Hamas. Pendudukan tidak mencapai apa pun dari rencananya untuk mencegah perlawanan, dan gagal menilai situasi karena persiapan kami.” kata Yahya Sinwar.
BACA JUGA: Rusia Mengganas, 3 Backfire Pengangkut Nuklir Terbang ke Suriah
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News