Semangat Sudah Redup di Myanmar, Bahkan ASEAN pun Tak Dipercaya

05 Juni 2021 07:25

GenPI.co - Penentang junta Myanmar pada hari Jumat (4/6) mengatakan bahwa mereka telah kehilangan kepercayaan pada upaya ASEAN untuk mengakhiri krisis di negara itu.

Pernyataan ini muncul usai dua utusan organisasi negara regional bertemu dengan penguasa militer Min Aung Hlaing di ibu kota Naypyitaw.

ASEAN sendiri telah memimpin upaya diplomatik internasional utama untuk menemukan jalan keluar dari krisis di Myanmar, sejak penggulingan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi oleh militer pada 1 Februari.

BACA JUGA:  Ancaman Milisi Gaza Bikin Lemas, Pejabat UNWRA Dilarang Masuk

"Kami memiliki sedikit kepercayaan pada upaya ASEAN. Semua harapan kami hilang," kata Moe Zaw Oo, wakil menteri luar negeri dalam pemerintahan paralel yang digulingkan junta.

Bicara dalam siaran streaming yang terputus-putus lantaran pemadaman internet di seluruh negeri Moe Zaw Oo menyebut ASEAN tidak memiliki rencana yang solid untuk Myanmar.

BACA JUGA:  Erdogan Ngamuk! Ancam Bombardir Kamp Pengungsi Kurdi di Irak

"Saya tidak berpikir mereka memiliki rencana yang solid untuk kredibilitas mereka," katanya tentang ASEAN.

Moe Zaw Oo berbicara dalam konferensi pers streaming yang terganggu di seluruh Myanmar oleh pemadaman internet.

BACA JUGA:  16 Pesawat China Bentuk Formasi Taktis, Malaysia Deg-degan Lalu..

Myawaddy TV yang dikelola militer melaporkan. pemimpin junta Min Aung Hlaing bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dan Erywan Yusof selaku perwakilan Brunai Darussalem untuk organisasi itu.

Dikatakan pertemuan itu membahas kerja sama Myanmar dalam masalah kemanusiaan dan mengadakan pemilihan setelah negara itu stabil.

Myanmar sendiri telah tenggelam dalam kekacauan sejak kudeta, dengan aksi mogok di seluruh negeri.

Boikot dan protes melumpuhkan ekonomi serta puluhan ribu orang terlantar akibat pertempuran sengit antara militer dan pemberontak etnis minoritas dan milisi yang baru dibentuk.

Laporan sebuah kelompok aktivis, setidaknya 845 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan lebih dari 4.500 dipenjara.

Namun Junta militer Myanmar membantah angka-angka itu(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co