Apa Kabar Kesepakatan Nuklir Iran? Ternyata Sudah Sampai di...

18 Juni 2021 10:30

GenPI.co - Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 telah mendekati kesepakatan.

Hal itu diungkapkan oleh negosiator utama Iran Abbas Araqchi pada Kamis (17/6). Namun dia menyebut ada beberapa masalah penting yang harus diselesaikan.

Iran dan enam kekuatan dunia telah berunding di Wina sejak April untuk mencari langkah-langkah yang akan diambil kedua belah pihak.

BACA JUGA:  Eks Kepala Mossad Akui Lakukan Sabotase, Iran pun Mengamuk

Amerika Serikat menarik diri pada 2018 dari pakta tersebut, di mana Iran menerima pembatasan pada program nuklirnya dengan imbalan pencabutan banyak sanksi asing terhadapnya.

"Kami mencapai kemajuan yang baik dan nyata dalam berbagai masalah .... kami lebih dekat dari sebelumnya ke kesepakatan tetapi masih ada masalah penting dalam negosiasi,"ucap Abbas Araqchi seperti dikutip televisi Al Jazeera.

BACA JUGA:  PM Baru Israel sebut Iran Rezim Paling Gelap, Tanda-tanda...

Araqchi mengatakan pemilihan presiden Iran pada hari Jumat tidak akan berpengaruh pada negosiasi dan tim perunding Iran akan melanjutkan pembicaraan terlepas dari kebijakan domestik.

Pembicaraan putaran keenam dilanjutkan pada hari Sabtu dengan pihak-pihak yang tersisa dalam kesepakatan.

BACA JUGA:  Bikin Cemas, Persediaan Uranium Murni Iran ternyata Banyak Banget

Negara-negara tersebut adalah Iran, Rusia, Cina, Prancis, Inggris, Jerman dan Uni Eropa, yang bertemu di ruang bawah tanah sebuah hotel mewah.

Sementara delegasi AS untuk pembicaraan tersebut berada di sebuah hotel di seberang jalan karena Iran menolak pertemuan tatap muka.

Sejak mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, Teheran telah memulai tindakan balasan, termasuk membangun kembali persediaan uranium yang diperkaya, jalur potensial menuju bom nuklir.

"Kami ingin memastikan bahwa apa yang terjadi ketika Trump menarik diri dari kesepakatan tidak akan terulang oleh presiden Amerika lainnya di masa depan," kata Araqchi kepada jaringan TV satelit pan-Arab.

Utusan Rusia untuk pembicaraan itu, Mikhail Ulyanov menulis sejumlah catatan peringatan.

Dia mengatakan bahwa kemajuan telah dibuat dalam beberapa hari terakhir tetapi pembicaraan itu sulit.

"Beberapa topik yang sulit dan memakan waktu masih belum terselesaikan," katanya.

Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pada hari Rabu bahwa masih ada perbedaan pendapat yang signifikan.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengulangi pandangan AS bahwa pembicaraan Wina telah membuat kemajuan sejak dimulai pada April tetapi tantangan tetap ada.

Dia juga mengatakan tidak dapat menentukan "kerangka waktu" kapan putaran saat ini mungkin berakhir.

Price juga menolak mengatakan apakah penilaian Araqchi atau Ulyanov lebih akurat.

"Kami telah membuat kemajuan antara putaran satu dan enam tetapi ... saya tidak ingin menjadi definitif dalam merangkul satu penilaian di atas yang lain," katanya.(Reuters)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co