Hujan Batu di Sheik Jarra! Juga Gas Air Mata, Pentungan, Tembakan

23 Juni 2021 01:40

GenPI.co - Pengunjuk rasa Palestina dan warga Yahudi bentrok Senin (21/6) malam di Seikh Jarra, sebuah lingkungan Yerusalem Timur yang bergejolak.

Polisi pun turun tangan untuk menghentikan bentrok yang mengakibatkan 20 orang Palestina dan seorang Israel terluka itu.

Penduduk Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah mengatakan pengunjuk rasa melemparkan batu dan bom molotov ke rumah-rumah Yahudi.

BACA JUGA:  Pernyataan Saudari Kim Jong Un Tajam! Niat AS Langsung Patah

Polisi kemudian menggunakan amunisi anti huru hara, termasuk pentungan, gas air mata, meriam air dan peluru berujung karet, untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 20 warga Palestina dirawat, termasuk tiga karena semprotan merica dan 13 karena menghirup gas air mata
Sementara dua orang terkena peluru berujung spons, dan dua dengan luka pukulan tongkat.

BACA JUGA:  Ancaman Maut PM Israel ke Hamas: Kesabaran Kami Sudah Habis!

Layanan penyelamatan itu juga mngatakan penduduk Yahudi melempari ambulans dengan batu.

Polisi Israel mengatakan Selasa (22/6) pagi bahwa empat warga Palestina ditangkap. Satu orang menembakkan kembang api ke pasukan polisi dan rumah-rumah Yahudi dan sisanya karena "menyebabkan kerusuhan."

BACA JUGA:  Gegara 30 Juta Dolar, Hamas Mau Ngajak Israel Perang Lagi

Penggusuran Sheikh Jarra yang tertunda telah memicu kemarahan yang meluas di antara orang-orang Palestina dan Arab Israel dan kecaman internasional.

Tindakan penggusuran itu sebagian didasarkan pada undang-undang Israel tahun 1970 yang memungkinkan orang Yahudi untuk merebut kembali tanah Yerusalem Timur yang dimiliki oleh orang Yahudi sebelum tahun 1948.

Tidak ada undang-undang serupa untuk orang Palestina yang kehilangan rumah mereka selama perang tahun 1948 dan Knesset mengeluarkan undang-undang pada tahun 1950 yang melarang mereka untuk mengeklaim kembali harta benda hilang.

Menurut Ir Amim, sebuah kelompok hak asasi manusia sayap kiri yang berfokus pada Yerusalem, sekitar 200 keluarga di Yerusalem Timur berada di bawah ancaman penggusuran yang serupa.

Orang-orang Palestina dan anggota masyarakat internasional menuduh Israel berusaha untuk “meng-Yahudi-kan” Yerusalem Timur dengan perlahan-lahan menggusur ratusan keluarga Arab dan menggantinya dengan keluarga Yahudi.

Israel menyatakan bahwa Yerusalem Timur adalah bagian dari ibu kotanya yang tidak terbagi dan bahwa orang-orang Yahudi yang pindah ke lingkungan di sana melakukannya secara legal.

Beberapa hari terakhir sering terjadi bentrokan di tengah kekhawatiran pertempuran baru dengan Hamas atas situasi di Kota Suci.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co