Pasukan AS Pulang Kampung Usai perang Panjang 20 Tahun

03 Juli 2021 06:25

GenPI.co - Amerika Serikat secara resmi mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah negara itu dengan menarik pasukannya dari Afghanistan.

Jumat (2/6), tentara negeri Paman Sam itu ditarik dari militer utama mereka di Bagram, yang berjarak 1 jam perjalanan dari ibu koka Kabul. 

"Semua tentara Amerika dan anggota pasukan NATO telah meninggalkan pangkalan udara Bagram," kata seorang pejabat senior keamanan AS yang tidak mau disebutkan namanya.

BACA JUGA:  PBB Beber Brutalnya Polisi Otoritas Palestina, Pedemo Dibeginikan

Penarikan pasukan dari Bagram itu secara efektif mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah Amerika, sejak pemboman Worth Trade Center pada 2001 oleh teroris.

Taliban sendiri menyambut baik hengkangnya Pasukan AS dari negeri itu. Penarikan pasukan itu dianggap sebagao salah satu hal positif.

BACA JUGA:  Perusahaan Milik Trump Gelapkan Pajak, Jaksa New York Bergerak

"Warga Afghanistan bisa lebih dekat dengan stabilitas dan perdamaian dengan penarikan penuh pasukan asing," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada Reuters.

Washington setuju untuk menarik diri dalam kesepakatan yang dinegosiasikan tahun lalu dengan Taliban di bawah presiden terdahulu, Donald Trump.

BACA JUGA:  Biadab! Kapal Kecil Penuh Pengungsi Libya Dikejar dan Ditembaki

Presiden AS Joe Biden menolak saran dari para jenderal untuk bertahan sampai kesepakatan politik dapat dicapai antara pemberontak dan pemerintah Kabul yang didukung AS dari Presiden Ashraf Ghani.

"Orang-orang Afghanistan harus memutuskan masa depan mereka, apa yang mereka inginkan," kata Biden kepada Ghani, saat ia mengunjungi Washington pekan lalu.

Ghani mengatakan tugasnya sekarang adalah "mengelola konsekuensi" dari penarikan pasukan AS.

Sebagai imbalan atas penarikan pasukan AS, Taliban telah berjanji untuk tidak mengizinkan teroris internasional beroperasi dari tanah Afghanistan. 

Mereka membuat komitmen untuk berunding dengan pemerintah Afghanistan, tetapi perundingan yang dilakukan di Doha, Qatar, itu hanya mencatat sedikit kemajuan.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar AS di Afghanistan minggu ini mengatakan AS berkomitmen kuat untuk membantu Afghanistan.

Washington akan memberikan bantuan keamanan sebesar 3 miliar dolar AS (sekitar Rp43,6 triliun) pada 2022.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co