China Bangun Benteng dan Pangkalan Militer di Laut China Selatan

21 Juli 2021 12:20

GenPI.co - Laut China Selatan makin dikuasai China. Ada benteng dan pangkalan militer baru yang disebut sudah dibangun China di kawasan itu.

Beijing memang mengeklaim memiliki sebagian besar petak laut yang disengketakan.

Padahal, ada Taiwan, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei, memiliki klaim yang tampaknya sah berdasarkan hukum internasional.

Sejak 2015, China ngotot membangun tempat berlindung yang aman dan fasilitas penyelamatan.

Dalihnya saat itu adalah untuk penangkapan ikan komersial dan pengiriman di terumbu Paracel dan Pulau Spratly.

"Kegiatan konstruksi relevan yang dilakukan China di Kepulauan Nansha (Spratly) tidak menargetkan atau berdampak pada negara mana pun, dan China tidak bermaksud mengejar militerisasi," kata Presiden China Xi Jinping.

Foto satelit akhirnya ikut mendeteksi proses pembangunan proyek raksasa tadi.

Mantan perwira intelijen angkatan laut AS, Michael Dahm, yang saat ini bekerja dengan Universitas Johns Hopkins, membuka semuanya.

Dia mengungkapkan, China telah mengubah serangkaian pulau yang disengketakan menjadi benteng.

"Kehadiran pesawat tempur modern akan 'mengisi celah kritis dalam kemampuan angkatan laut PLA di Laut Cina Selatan, terutama dalam hal pengintaian dan kekuatan udara,'" ujar Dahm, melansir The Sun. Selasa (20/7).

Peningkatan kontrol ini menunjukkan bahwa China sedang berusaha untuk meningkatkan kekuatannya atas wilayah tersebut.

Dan China terlihat sangat fokus dengan hal ini. China bahkan telah mengerahkan AWACS ke Mischief Reef. 

Foto satelit yang dilihat oleh Washington Times, menunjukkan penyebaran pesawat peringatan dan kontrol Angkatan Udara China (PLA) KJ-500, ke Mischief Reef di Kepulauan Spratly pada Mei dan Juni.

Sementara foto satelit lainnya menunjukkan penempatan pesawat angkut Y-9 dan helikopter Z- 8 di Subi Reef.

“Muncul pesawat dan helikopter misi khusus China di Subi dan Mischief Reefs. Ini  menunjukkan PLA mungkin telah memulai operasi udara rutin dari lapangan udara tersebut,” kata Dahm. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co