Lebanon di Tubir Maut, Bahkan Pasokan Air Cuma Cukup Sebulan

24 Juli 2021 08:50

GenPI.co - Krisis mata uang di Lebanon dapat menyebabkan runtuhnya pasokan air utama di Lebanon dalam waktu satu bulan.

Peringatan itu dikeluarkan oleh UNICEF, badan PBB yang menanganai kesejahteraan anak di seluruh dinia.

“Lebih dari empat juta orang, termasuk satu juta pengungsi, berada dalam risiko langsung kehilangan akses ke air bersih di Lebanon,” kata UNICEF pada Jumat (23/7).

BACA JUGA:  Jelang Lengser, Presiden Iran Blak-blakan Lakukan ini

Badan PBB itu mengatakan bahwa biaya pemeliharaan yang dikeluarkan dalam dolar AS, kekurangan dana dan runtuhnya jaringan listrik secara paralel dengan cepat menghancurkan sektor air.

Perwakilan UNICEF di Lebanon Yukie Mokuo memperkirakan, sebagian besar pemompaan air secara bertahap akan berhenti di seluruh negeri dalam empat hingga enam minggu ke depan.

BACA JUGA:  Pergerakan di Perbatasan Lebanon, Israel Menyisir, Ternyata…

“Hilangnya akses ke pasokan air publik dapat memaksa rumah tangga untuk membuat keputusan yang sangat sulit mengenai kebutuhan dasar air, sanitasi dan kebersihan mereka,” kata Mokuo.

Kehancuran Lebanon, yang dimulai dengan krisis keuangan yang disebabkan oleh korupsi dan salah urus negara, dengan cepat menyebar ke setiap aspek kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:  Rudal Getarkan Gedung, Lebanon Lapor PBB, Israel Jadi Tersudut

Pound Lebanon, yang selama bertahun-tahun dipatok ke dolar AS, telah kehilangan lebih dari 90 persen nilainya selama 18 bulan terakhir.

Listrik di sebagian besar tempat hampir tidak tersedia satu jam sehari sementara bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik juga terbatas.

Obat-obatan dasar telah hilang dari rak apotek selama berbulan-bulan dan rumah sakit swasta memperingatkan pada hari Kamis bahwa mereka akan segera kehilangan semua pasokan listrik.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co