Dokumen CDC Ungkap Hal Besar, Jangan Sepelekan Varian Delta

01 Agustus 2021 13:40

GenPI.co - Dokumen Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS bocor. Isinya mencengangkan. Mohon jangan sepelekan varian Delta.  

Varian Delta dari virus Corona baru dianggap sama menularnya dengan cacar air. Ini membuat penularannya sangat mudah menyebar ke mana-mana.

Para ahli mengatakan bahwa lebih banyak masker mungkin dapat memperlambat penyebaran. Dan vaksin tetap menjadi solusi untuk krisis kesehatan.

BACA JUGA:  Varian Delta Merajalela, Gubernur Bali Instruksikan Ini

Kampanye imunisasi yang terhenti di Amerika mendapat dorongan pada hari Jumat dengan berita yang diumumkan Gedung Putih bahwa setengah juta orang menerima suntikan pertama mereka, jumlah tertinggi sejak 1 Juli.

Itu dilakukan setelah bocornya dokumen CDC. Slide presentasi internal yang diproduksi menekankan bahwa perang telah berubah sebagai akibat dari kemunculan varian Delta.

BACA JUGA:  Ganasnya Varian Delta pada Juli, 548 Nyawa Melayang di Bali

Laporan ini pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post dan telah diverifikasi oleh AFP.

Direktur CDC Rochelle Walenksy mengutip data dari presentasi minggu ini untuk membenarkan penggunaan masker kembali untuk orang yang divaksinasi di daerah berisiko tinggi.

BACA JUGA:  Muncul Varian Delta Plus, Simak 7 Gejala Nyata Ini

Salah satu kesimpulan terbesar adalah temuan bahwa terobosan infeksi pada orang yang divaksinasi sangat menular.

Jumat lalu, CDC menerbitkan laporan awal tentang peristiwa superspreading, di mana sekitar tiga perempat orang divaksinasi.

Wabah itu terkait dengan perayaan 4 Juli, dengan jumlah orang yang terinfeksi terakhir membengkak menjadi 900, menurut laporan lokal.

"Ini adalah poin kunci yang merupakan bagian dari alasan CDC mengubah pedomannya," kata Celine Gounder, dokter penyakit menular dan profesor di Universitas New York, kepada AFP.

CDC akhirnya mengubah panduannya. CDC mengatakan, orang yang divaksinasi perlu menguji apakah mereka terpapar virus meski pun tidak memiliki gejala.

Laporan dari Kanada dan Skotlandia malah menunjukkan kemungkinan lebih parah. Angka kemungkinan rawat inap di sana lebih tinggi. Bahkan di Singapura hal itu meningkatkan kemungkinan masuk ICU dan kematian. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co